Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata berkomitmen memfasilitasi para pelaku usaha penyelenggaraan acara untuk mengembangkan bisnis dan meningkatkan daya saing.

Dalam hal ini, Kementerian Pariwisata antara lain siap memfasilitasi kemitraan dengan asosiasi dan industri penyelenggaraan kegiatan untuk mengadakan acara-acara yang relevan dengan program prioritas kementerian.

“Jadi, memang Bu Menteri sekarang lagi sangat mendukung adanya event–event yang IPnya Indonesia, ada kemudian supporting event-event yang dilakukan oleh pemerintah daerah, industri swasta, nah saya melihat sebenarnya peluang besar,” kata Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani Mustafa di Jakarta, Selasa.

Dia mengemukakan bahwa kementerian di antaranya mendorong penyelenggaraan kegiatan yang selaras dengan Gerakan Wisata Bersih, yang dapat menggerakkan wisatawan untuk menjaga kebersihan tempat wisata.

Pada acara pelantikan dan orientasi Dewan Pengurus Pusat Dewan Industri Event Indonesia (Ivendo), dia juga menyampaikan pentingnya pemetaan ekosistem dalam upaya untuk meningkatkan daya saing industri.

“Kita melihatnya dari aspek ketika bicara industri, tentunya mana yang penting dari ekosistemnya itu sendiri, tadi ada yang punya sound system, lighting, mana yang punya SDM, itu kan perlu sekali. Jadi, saya pikir juga ini pemetaan terhadap ekosistemnya menjadi penting,” ia menjelaskan.

Ia mengemukakan bahwa setiap bisnis penyelenggaraan acara membutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM) mumpuni dan peralatan pendukung memadai.

Selain itu, Rizki menyampaikan pentingnya para pelaku usaha penyelenggaraan acara memperhatikan aspek legal, apalagi jika memiliki hak atas kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) untuk acara yang diselenggarakan.

Baca juga: Insentif pemerintah diharapkan mendorong peningkatan usaha pariwisata

Baca juga: PHRI desak pemerintah blokir OTA asing tanpa badan usaha tetap

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.