Pemkab Garut belajar kembangkan industri rokok ke Kudus

Pemkab Garut belajar kembangkan industri rokok ke Kudus

  • Senin, 28 Juli 2025 16:25 WIB
  • waktu baca 3 menit
Pemkab Garut belajar kembangkan industri rokok ke Kudus
‎Bupati Garut Abdusy Syakur Amin menunjukkan produk rokok saat studi banding ke Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Jumat (25/7/2025). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)

Kudus merupakan daerah yang sukses mengelola dan mengembangkan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) secara terstruktur

Garut (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, belajar ke Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk mengembangkan industri tembakau, sehingga bisa berdaya saing, dan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha tembakau, termasuk petani.

“Pemilihan Kudus sebagai daerah pembelajaran karena Kudus merupakan salah satu daerah yang telah sukses mengelola dan mengembangkan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) secara terstruktur,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut Ridwan Efendy di Garut, Senin.

Ia menuturkan Kabupaten Garut merupakan daerah yang juga penghasil tembakau, dan daerah Kudus merupakan daerah yang selama ini menjadi KIHT yang mampu berkembang sehingga perlu diadopsi sistem dan regulasinya.

Pemerintah Kabupaten Kudus, kata dia, telah mampu mensinergikan antara petani tembakau dengan pelaku industri yang bisa diterapkan di Garut, apalagi Garut sebagai daerah yang memproduksi tembakau, namun belum dikelola secara maksimal.

“Model yang sangat relevan untuk diadaptasi di Garut, mengingat potensi tembakau di wilayah kami yang cukup besar, namun belum terkelola secara maksimal,” katanya.

Ia menyampaikan adanya kunjungan melakukan studi tiru ke Kabupaten Kudus itu langkah selanjutnya Pemkab Garut akan melakukan evaluasi terhadap pemetaan untuk pengembangan KIHT maupun sentra industri hasil tembakau (SIHT).

Selama ini, lanjut dia, daerah Garut oleh Disperindag Provinsi Jawa Barat sudah dilaksanakan pemetaan KIHT pada 2021, dan SIHT tahun 2024, kemudian saat ini Pemkab Garut akan memperkuatnya dari kelembagaan petani, dan pelaku industri kecil menengah rokok lokal.

“Kami juga akan memperkuat kelembagaan petani dan pelaku IKM rokok lokal khususnya produk SKT (sigaret kretek tangan) serta menyiapkan infrastruktur pendukung, dan regulasi daerah untuk mendorong pertumbuhan industri hasil tembakau secara legal, terstruktur dan berdaya saing,” katanya.

Ia mengatakan upaya selanjutnya menyiapkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan pengolahan industri hasil tembakau berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Garut, dan menggandeng lembaga riset maupun pelaku industri untuk mengembangkan varietas unggul dan kebutuhan pasar.

Menurut dia, produksi tembakau di Garut masih harus terus dikembangkan karena saat ini rata-rata masih mencapai sekitar 1.000 sampai 1.500 ton per tahun atau tergantung kondisi cuaca dan musim tanam, angka produksi tersebut dinilai masih dapat ditingkatkan.

“Potensi ini masih bisa ditingkatkan apabila ada pembinaan intensif dan pengembangan industri hilirnya di daerah,” kata Ridwan.

Terkait penjualan tembakau dari Garut tersebut, kata dia, saat ini untuk memasok kebutuhan industri rokok di luar Garut wilayah Provinsi Jawa Barat, maupun Jawa Tengah.

“Tembakau Garut selama ini banyak digunakan untuk memasok industri rokok di wilayah Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah, khususnya untuk segmen rokok kretek tangan,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Garut Abdusy Syakur bersama rombongan dinas terkait melakukan kunjungan ke Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) Kabupaten Kudus, Jumat (25/7) untuk mempelajari model pengembangan industri tembakau yang telah berhasil diterapkan oleh pemerintah setempat.

Hasil dari kunjungan itu, Bupati Garut siap berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Garut.

Baca juga: BPTPH Jabar pastikan sawah terdampak bencana masih bisa berproduksi

Baca juga: Perum Bulog salurkan beras bantuan pangan untuk 227.969 KPM di Garut

Baca juga: Pemkab Garut perkuat kompetensi pengurus dan kelembagaan KMP

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pedagang sebut kebakaran di Pasar Taman Puring terjadi ketiga kalinya

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pedagang sebut kebakaran di Pasar Taman Puring terjadi ketiga kalinya Senin, 28 Juli 2025 22:28 WIB waktu baca…

    Diperankan pemain anyar, remake AADC berjudul “Rangga & Cinta” – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Wajah komedian Boris Bokir muncul dalam trailer…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *