
KUFPEC Indonesia tegaskan selalu jaga lingkungan
- Senin, 28 Juli 2025 17:28 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – KUFPEC Indonesia menegaskan komitmen perusahaan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dengan mengadakan workshop daur ulang sampah plastik dan limbah rumah tangga.
“KUFPEC Indonesia berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa dan mendorong partisipasi dari seluruh karyawan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup,” ujar Manajemen KUFPEC Indonesia (Anambas) Ichsan Samiron dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
KUFPEC Indonesia mengajak karyawannya, pihak gedung dan perusahaan migas di lingkungan kantor KUFPEC berada, untuk mengurangi penggunaan plastik dan mengelola sampah plastik dengan mengadakan workshop daur ulang sampah plastik dan limbah rumah tangga dengan cara yang sederhana dan dapat dilakukan di rumah.
Adapun narasumber dari workshop tersebut adalah Jessica Halim, founder Demibumi, sebuah gerakan yang berfokus pada upaya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Baca juga: Kufpec garap migas di blok Anambas
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen KUFPEC dalam melestarikan lingkungan hidup dan turut berkontribusi terhadap pengurangan sampah plastik.
Dalam sesi utama, Jessica Halim membagikan wawasan dan pengalaman tentang inovasi dalam daur ulang, serta strategi yang efektif untuk mengurangi limbah plastik.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik. Kami percaya, dengan pengetahuan dan komitmen yang tepat, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih bersih,” ujar Ichsan.
Ia menambahkan, sampah plastik menjadi masalah lingkungan global yang signifikan, termasuk di Indonesia.
Indonesia menempati posisi kedua sebagai penyumbang sampah plastik ke laut setelah China.
Data menunjukkan bahwa sekitar 64 juta ton sampah dihasilkan di Indonesia setiap tahun, dan sekitar 3,2 juta ton di antaranya berakhir di laut.
Sampah plastik membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
SKK Migas sebut ada temuan cadangan migas di Natuna
- 11 Februari 2022
Kufpec garap migas di blok Anambas
- 31 Juli 2019
Rekomendasi lain
Doa memohon husnul khotimah
- 19 Agustus 2024
Puasa Senin Kamis untuk meminta sesuatu
- 21 Juli 2024
Spesifikasi smartphone Vivo Y29, berapa harganya?
- 4 Maret 2025
Biaya pembuatan paspor naik Desember 2024, ini rinciannya
- 28 Oktober 2024
Daftar barang dan jasa yang bebas PPN 12 persen
- 14 Desember 2024
Daftar tarif tol trans Jawa di Tahun 2025
- 25 Februari 2025
Cara praktis membuat SKCK online
- 20 Agustus 2024