Keluhan fisik tak terjelaskan? Waspadai psikosomatik

Keluhan fisik tak terjelaskan? Waspadai psikosomatik

  • Senin, 28 Juli 2025 17:27 WIB
  • waktu baca 2 menit
Keluhan fisik tak terjelaskan? Waspadai psikosomatik
Ilustrasi seseorang sedang mengalami gejala psikosomatik. (ANTARA/HO)

Jakarta (ANTARA) – Kondisi lemas, mual, sulit tidur, atau jantung berdebar tanpa hasil medis yang jelas bisa jadi bukan sekadar kelelahan, melainkan gejala penyakit psikosomatik yakni gangguan fisik yang dipengaruhi oleh faktor psikologis dan emosional.

“Psikosomatik bukan berarti pasien berpura-pura sakit. Emosi negatif seperti kecemasan, ketakutan, atau trauma bisa muncul sebagai keluhan fisik nyata,” ujar Dr. E. Mudjaddid, Sp.PD-KPsi, FINASIM, Konsultan Psikosomatik di Bethsaida Hospital Gading Serpong dalam keterangannya di Jakarta pada Senin.

Menurutnya, penyakit psikosomatik seringkali membingungkan karena tidak ditemukan kelainan organik meski gejala terus berlangsung.

Baca juga: Ambil napas dalam bisa membantu mengurangi cemas

Bahkan, keluhan bisa berpindah-pindah, seperti nyeri lambung berganti menjadi pusing, jantung berdebar, hingga tubuh lemas. Stres berkepanjangan, konflik pribadi, atau beban sosial menjadi pencetus umum.

Jika tidak ditangani, gangguan ini dapat berkembang menjadi kerusakan organik. Oleh karena itu, Bethsaida Hospital menerapkan pendekatan menyeluruh yang melibatkan empat dimensi: medis, psikologis, sosial, dan spiritual.

“Pendekatan kami tidak hanya mengobati tubuh, tapi juga menyentuh sisi batin dan sosial pasien,” jelas dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital.

Baca juga: Dokter spesialis: Tenaga medis berpotensi alami psikosomatik

Ia menegaskan pentingnya hubungan suportif antara dokter dan pasien dalam proses pemulihan.

Layanan psikosomatik di Bethsaida berada di bawah naungan Penyakit Dalam dan ditangani oleh tim dokter berpengalaman, termasuk konsultan psikosomatik. Fasilitas rumah sakit juga dirancang untuk mendukung kenyamanan dan ketenangan pasien selama masa perawatan.

Dengan komitmen terhadap pendekatan holistik, Bethsaida Hospital Gading Serpong berharap pasien dengan gangguan psikosomatik dapat memperoleh diagnosis yang tepat dan pemulihan yang lebih menyeluruh, bukan hanya bebas dari gejala, tapi juga lebih seimbang secara emosional dan spiritual.

Baca juga: Kenali gejala dan penyebab anxiety berikut ini

Baca juga: Prevalensi gangguan kecemasan di Indonesia capai 68,7%

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Komitmen damai ASEAN buahkan gencatan senjata Thailand-Kamboja

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komitmen damai ASEAN buahkan gencatan senjata Thailand-Kamboja Selasa, 29 Juli 2025 00:26 WIB waktu baca 3 menit PM…

    Enam atlet panahan TC di Kudus untuk Kejuaraan Dunia Remaja 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Panahan Enam atlet panahan TC di Kudus untuk Kejuaraan Dunia Remaja 2025 Selasa, 29 Juli 2025 00:24 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *