
Menteri Karding: Usaha getuk purna migran bukti “pulang Jadi juragan”
- Senin, 21 Juli 2025 10:22 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding memuji usaha getuk milik purna pekerja migran Indonesia, menyebutnya sebagai bukti nyata dari slogan yang digaungkan kementeriannya, “Pergi migran, pulang juragan.”
“Meninjau langsung usaha purna migran seperti Pak Edi ini yang jadi bukti nyata semangat 'Pergi migran, pulang jadi juragan',” ujar Karding, sebagaimana keterangan Kementerian P2MI (KP2MI) di Jakarta, Minggu.
Pernyataan itu dia sampaikan saat mengunjungi usaha “Gethuk Take” milik purna pekerja migran Indonesia bernama Edi Susanto di Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (20/7).
Menteri Karding dalam kesempatan itu memuji kreativitas dan ketekunan Edi yang berhasil membangun usaha dari hasil bekerja di luar negeri secara prosedural. Dia menyebut, Edi sebagai role model yang patut ditiru oleh para purna pekerja migran lainnya.
“Pak Edi ini contoh nyata. Tidak langsung sukses, tapi melalui proses. Beliau kreatif dan gigih. Kami harap beliau juga bisa jadi mentor bagi purna migran lain yang ingin merintis usaha,” imbuhnya.
Karding menegaskan bahwa Ditjen Pemberdayaan KP2MI, akan memperkuat pendampingan bagi para purna migran seperti pelatihan manajemen usaha, akses permodalan, hingga membuka jejaring pemasaran.
Baca juga: Berniaga di lokapasar membuka jalan bagi purna migran menjadi juragan
“Ditjen Pemberdayaan ini salah satunya adalah mencoba melatih mereka yang usaha agar semakin bagus manajemennya, membuka akses pasar, akses modal, dan seterusnya. Sekaligus menyemangati para purna-purna (pekerja migran) ini supaya pulang itu mau berusaha,” ujar Menteri Karding.
Selain itu, Menteri Karding juga mendorong Pemerintah Kabupaten Karanganyar untuk mendirikan Migrant Center dan menginisiasikan program kelas migran di SMK/SMA yang ada di wilayahnya sebagai bagian dari peningkatan pelatihan masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri.
“Pertama, bertemu dengan Bupati Karanganyar untuk membicarakan rencana membangun Migrant Center dan menginisiasi kelas migran di SMA/SMK,” katanya.
Menurutnya, membangun Migrant Center di Karanganyar dan mengintegrasikan kelas migran ke sekolah-sekolah merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong pengiriman pekerja migran yang memiliki keterampilan ke negara-negara seperti Jepang dan Korea.
Baca juga: Wamen P2MI: Kewirausahaan jalan capai kemandirian purna pekerja migran
“Kalau kita ingin kirim pekerja migran yang profesional, maka tata kelola dan infrastruktur pelatihan harus siap dari daerah. Ini juga penting untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di daerah,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Karanganyar Rober Christanto, yang juga hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan apresiasi atas program-program yang dibawa oleh Menteri Karding.
“Justru kami senang karena banyak program dari kementerian yang sangat bagus, salah satunya untuk filterisasi di tingkat SMA. Nanti dari situ sudah mulai disaring, apakah siswa ingin bekerja di dalam negeri atau luar negeri. Kalau luar negeri, kita siapkan dengan kelas migran,” kata Rober.
Dia juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya pemberdayaan bagi para purna migran, seperti yang dilakukan Edi dengan usaha “Gethuk Take”.
“Pak Edi ini contoh nyata. Beliau membawa ‘virus’ positif dari luar negeri, semangat usaha, profesionalisme. Kita ingin para purna migran mendapat edukasi agar berani berwirausaha,” katanya.
Bupati Karanganyar itu mengatakan bahwa di daerah tersebut terdapat sekitar 1.000 warga yang bekerja ke luar negeri setiap tahunnya. “Kalau mereka kita dorong, saya yakin akan tumbuh wirausaha-wirausaha baru di desa,” demikian katanya.
Baca juga: KP2MI gandeng Kemenkop wujudkan koperasi untuk purna pekerja migran
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Lirik lagu Lyodra – “Pesan Terakhir” karya Mario G Klau
- 13 September 2024
Sempat diragukan, ternyata begini silsilah keturunan Gus Miftah
- 5 Desember 2024
Sejarah singkat dan tema Hari Pendidikan Nasional 2025
- 30 April 2025
Cara membuat dan memperpanjang SKCK
- 19 Agustus 2024
Limit saldo ATM BRI berdasarkan jenis kartunya
- 1 Agustus 2024
Hukum merokok dalam Islam
- 18 September 2024