
PVMBG analisis geologi gempa bumi merusak di barat daya Probolinggo
- Minggu, 20 Juli 2025 07:01 WIB
- waktu baca 3 menit

Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) – Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menganalisis geologi gempa bumi yang menyebabkan kerusakan sejumlah rumah di barat daya Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
“Kami mendapat laporan hasil analisis kondisi geologi dan penyebab gempa bumi dari PVMBG terkait dengan gempa yang menyebabkan puluhan rumah rusak di Kabupaten Probolinggo,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo R Oemar Sjarief dalam keterangan tertulis diterima di Probolinggo, Minggu.
Dalam analisis yang dilakukan PVMBG itu, kata dia, lokasi pusat gempa bumi berada di darat, dengan morfologi wilayah terdekat didominasi perbukitan dan dataran bergelombang. Litologi penyusun wilayah itu terdiri atas batuan kuarter vulkanik dan non-tektonik.
Batuan yang telah mengalami pelapukan dan/atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi. Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi diklasifikasikan ke dalam kelas tanah D (tanah sedang) dan C (tanah padat/batuan lunak).
“Berdasarkan lokasi dan kedalamannya, gempa bumi tersebut diperkirakan berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif di dekat pusat gempa bumi,” katanya.
Guncangan gempa bumi telah menyebabkan kerusakan bangunan rumah di Kecamatan Tiris. Guncangan gempa bumi dirasakan dengan intensitas II-III skala MMI (Modified Mercalli Intensity) di Kabupaten Probolinggo. Daerah terdampak terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi menengah, namun kejadian gempa bumi itu tidak menyebabkan tsunami.
Baca juga: Gempa Lumajang rusak lima rumah warga di Probolinggo
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi tiga gempa bumi pada 18 Juli 2025 terasa, yaitu pukul 19.19 WIB, 20.03 WIB, dan 20.47 WIB pada jarak 19 km barat daya Probolinggo.
Lokasi pusat gempa bumi masing-masing terletak pada koordinat 8,02 LS-113,36 BT dengan magnitudo 3,3 dan kedalaman 7 km, kemudian koordinat 7,86 LS-113,01 BT dengan magnitudo 2,6 dan kedalaman 3 km, serta pada titik 8,01 LS-113,37 BT dengan magnitudo 2,4 dan kedalaman 7 km.
“Sebelumnya terjadi juga gempa bumi dengan magnitudo 1,9 pada pukul 04.55 WIB dengan lokasi pusat gempa bumi yang berdekatan,” katanya.
Ia menjelaskan PVMBG memberikan sejumlah rekomendasi yakni masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan.
“Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat diharapkan melakukan pemeriksaan mandiri terkait kondisi bangunan setelah terjadi gempa bumi,” katanya.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat mengamati dan mematuhi rambu evakuasi, menjauhi daerah tebing yang berpotensi terjadi gerakan tanah, terutama saat terjadi hujan.
“Bangunan di daerah rawan gempa bumi diharapkan dapat mengikuti kaidah bangunan tahan gempa, guna menghindari risiko kerusakan, serta dilengkapi dengan jalur evakuasi,” ujarnya.
Oemar mengatakan hasil pendataan yang dilakukan BPBD menyebutkan bahwa jumlah rumah yang rusak terdampak gempa bumi tersebut 34 unit tersebar di empat desa di Kecamatan Tiris, yakni Ranu Gedang, Ranu Agung, Segaran, dan Tiris.
Baca juga: BPBD Probolinggo bergerak cepat tangani gempa di Tiris
Baca juga: BPBD Probolinggo sebut 16 rumah rusak akibat 64 kali gempa
Baca juga: BPBD: Rumah rusak akibat gempa bumi di Probolinggo bertambah
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Gempa Lumajang rusak lima rumah warga di Probolinggo
- Kemarin 14:52
Rekomendasi lain
Mengenal urutan pangkat polisi di Indonesia
- 24 Februari 2025
Jadwal commuter line Surabaya dan sekitarnya
- 30 September 2024
Lirik “Bintang di Surga” Noah
- 29 Agustus 2024