
Google Cloud luncurkan pusat operasi keamanan siber di Indonesia
- Jumat, 18 Juli 2025 05:59 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Google Cloud, layanan komputasi awan yang ditawarkan oleh Google, meluncurkan Pusat Operasi Keamanan (Security Operations Center/SOC), yaitu Data Region Operasi Keamanan Google Cloud di Indonesia yang dihosting pusat data mereka di Jakarta.
“Itu adalah komitmen kami Google Cloud terhadap pentingnya ketahanan siber (di Indonesia),” kata ountry Director Indonesia, Google Cloud, Fanly Tanto, di Jakarta, Kamis.
Data region tersebut memungkinkan lebih banyak organisasi di Indonesia, termasuk lembaga pemerintah dan perusahaan industri untuk dapat memanfaatkan platform Operasi Keamanan Google yang didukung oleh AI dan berbasis intelijen, sambil tetap mematuhi persyaratan lokal terkait residensi data mereka.
Fanly mengatakan bahwa pihaknya juga melakukan program “Indonesia BERDaiA untuk Keamanan Siber”–untuk mendukung SOC–yang bekerja sama dengan lima partner untuk melakukan penilaian independen terhadap organisasi terkait upaya keamanan siber.
Setelah penilaian independen tersebut, kata Fanty, pihak Google akan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan postur keamanan terhadap organisasi tersebut, dan melakukan edukasi terkait tenaga kerja untuk mengatasi “talent gap” di area keamanan siber.
Fanty pun menegaskan dengan peluncuran SOC di Indonesia, maka data-data yang akan digunakan untuk meningkatkan keamanan siber perusahaan akan tetap berada di Indonesia.
“Ini untuk yang regulated companies dan enterprises yang memang sangat ketat karena ingin datanya hanya berada di Indonesia, kami (dapat) memenuhi hal tersebut,” ujar Fanty.
Pada kesempatan yang sama, Solution Consultant, Security, Indonesia, dari Google Cloud, Marcel Judodihardjo, mengatakan bahwa pihaknya sudah beberapa kali bekerja sama dengan pemerintah terkait keamanan siber, contohnya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Marcel kembali menegaskan bahwa peluncuran platform SOC tersebut memang untuk dipakai untuk organisasi yang punya peraturan yang lebih ketat, seperti industri keuangan yang mengharuskan bahwa data yang disimpan harus berada di wilayah Indonesia.
Marcel melanjutkan, saat ini sudah ada sekitar 20 organisasi, baik pemerintah dan swasta, yang sudah mulai menggunakan platform SOC tersebut.
Dia pun berharap agar semakin banyak organisasi yang menghadapi tantangan keamanan siber untuk bisa bekerja sama dengan Google, menambahkan bahwa pihaknya tidak hanya melakukan bisnis tetapi juga membantu agar masyarakat Indonesia tetap aman.
Menurut Marcel, keunikan dari program Indonesia BERDaiA yang mendukung platform SOC tersebut adalah kemampuan mereka untuk membawa tim keamanan siber Google untuk melatih dan menceritakan langsung pengalaman mereka terkait keamanan siber kepada calon-calon tenaga kerja untuk keamanan siber.
Melalui kemitraan Google Cloud tersebut, Bisnis Amerika Serikat untuk Indonesia (BISA) — sebuah inisiatif oleh Dewan Bisnis AS-ASEAN (USABC) dan Kedubes AS yang menyoroti kontribusi dan komitmen bisnis AS di Indonesia di berbagai sektor — bertujuan untuk mendukung transformasi digital dan adopsi AI canggih dalam operasi keamanan modern di seluruh Indonesia.
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Jadwal kereta api Yogyakarta – Bandung 2024 beserta harga tiketnya
- 19 September 2024
Daftar gaji bidan PNS dan non PNS
- 11 Oktober 2024
10 daerah penghasil beras terbanyak di Indonesia
- 20 September 2024
Setelah lolos seleksi, kapan CPNS 2024 mulai bekerja secara resmi?
- 10 Februari 2025
Cara cek tunjangan guru melalui info GTK 2025
- 26 Maret 2025
Bacaan sholat dan panduan lengkap urutannya
- 26 Agustus 2024