
Kadin: Tarif resiprokal turun ke 19 persen pacu ekspor dua kali lipat
- Kamis, 17 Juli 2025 06:19 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan penurunan tarif balasan atau resiprokal dari Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia yang semula dikenakan tarif 32 persen turun menjadi 19 persen bisa memacu ekspor produk domestik ke pasar AS hingga dua kali lipat.
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, mengatakan hasil negosiasi pemerintah Indonesia dengan AS lebih baik dibanding banyak negara lain, sekaligus itu menjadi peluang bagi peningkatan ekspor nasional.
Menurut Anindya, keberhasilan tersebut patut diapresiasi karena tercapai di tengah posisi Indonesia yang memang mencatat surplus perdagangan dengan AS.
“Pertama, selamat kepada pemerintah. Karena menurut saya, apa yang telah disepakati itu bagus untuk Indonesia,” kata Anindya yang akrab disapa Anin itu.
Anin menilai wajar jika banyak pihak mempertanyakan mengapa tarif tidak bisa ditekan lebih rendah lagi. Namun, dibanding kondisi global, tarif ini dianggap lebih ringan.
Dirinya mencontohkan tarif Indonesia lebih rendah daripada Meksiko yang dikenakan 35 persen dan China sebesar 30 persen. Ia juga membandingkan dengan Inggris yang hanya dikenai tarif 10 persen, namun neraca dagangnya dengan AS justru defisit, berbeda dengan Indonesia yang surplus.
Kesepakatan itu, kata Anin, dinilai dapat mendorong kenaikan signifikan nilai perdagangan bilateral antara AS dengan Indonesia.
“Kalau saya lihat, perdagangan yang tadinya 40 miliar dolar AS, dalam lima tahun bisa mencapai 80 miliar dolar AS. Kita mesti lihat bukan hanya untungnya buat mereka, tapi apa untungnya buat kita,” ujar dia.
Untuk memanfaatkan peluang tersebut, ia mengatakan Kadin berencana segera menggelar rapat dengan pelaku industri dalam negeri, khususnya sektor tekstil, garmen, alas kaki, dan elektronik guna memastikan kapasitas produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Menperin beberkan strategi baru industrialisasi RI
- 14 Juli 2025
Rekomendasi lain
7 negara termiskin di dunia pada 2024
- 16 Agustus 2024
Lirik lagu J.Cole “She Knows” yang disebut sindir Diddy
- 4 Oktober 2024
Menu Mie Gacoan dan harganya
- 12 Juli 2024
Cara mudah aktivasi kembali kartu XL yang hangus
- 17 Juli 2024
Cara beli tiket Ragunan via online dengan aplikasi
- 29 Agustus 2024
Daftar bansos yang akan cair pada September 2024
- 2 September 2024
Daftar 10 pekerjaan dengan gaji tertinggi di dunia
- 10 Oktober 2024