Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) bersama Kementerian Ketenagakerjaan Qatar menggali kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia sektor kesehatan, hospitality (sektor perhotelan atau pariwisata) hingga teknologi dan informasi (TI).

“Prinsipnya mereka sudah sampai dari kemarin dan sudah berdiskusi dengan tim kami, Pak Wamen dan Pak Dirjen Promosi dan Penempatan, dan menyepakati berupaya untuk membangun kerja sama antar dua negara di sektor penempatan pekerja migran ke negara Qatar,” kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding kepada media usai pertemuan di Kementerian P2MI, Jakarta.

“(Kami) menyepakati, berupaya untuk membangun kerja sama antar dua negara di sektor penempatan pekerja migran ke negara Qatar,” kata Menteri P2MI Abdul Kadir Karding usai pertemuan di KP2MI, Jakarta, Kamis.

Pertemuan tersebut merupakan pertemuan hari kedua setelah sebelumnya pada Rabu (8/7), kedua pihak menggelar pertemuan pertama untuk membahas potensi kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia ke Qatar.

Karding mengatakan bahwa pada hari ini, kedua pihak membahas beberapa sektor yang menjadi prioritas kerja sama untuk penempatan pekerja migran. Sektor-sektor tersebut antara lain kesehatan, hospitality, serta teknologi dan informasi (TI), di samping sektor-sektor lain yang masih terus digali potensinya.

Karding juta menjelaskan bahwa Qatar merupakan negara dengan progres reformasi sistem pelindungan ketenagakerjaan yang sangat maju.

“Mereka bahkan telah melakukan ratifikasi terhadap konvensi ILO tentang ketenagakerjaan dan mereka juga telah melakukan reformasi birokrasi, reformasi sistem yang memberi jaminan kepada pekerja migran dari seluruh negara,” katanya.

Hal tersebut, kata Karding, membuatnya semakin yakin untuk membuka kerja sama dengan Qatar dalam penempatan pekerja migran Indonesia.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut juga dibahas tentang upaya untuk mengintegrasikan data Ketenagakerjaan antara Pemerintah Indonesia dan Qatar, sehingga semua data tentang pekerja migran Indonesia di Qatar diharapkan akan terdata semua.

“Jadi, data kita integrasikan supaya lebih memberi jaminan kepada pelindungan,” katanya.

Karding berharap pertemuan yang telah berlangsung dua hari tersebut akan ditindaklanjuti dengan pembentukan satuan tugas khusus untuk membahas kerja sama tersebut sehingga penempatan pekerja migran Indonesia ke Qatar dapat segera dilakukan.

“Insya Allah nanti dalam waktu dekat ini kita akan membentuk, melanjutkan tim task force yang kita punya dalam dua pihak. Mudah-mudahan, jika tidak ada halangan, kerja sama penempatan dengan Qatar bisa segera dilaksanakan,” kata Menteri P2MI itu lebih lanjut.

Sementara itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Qatar Sheika Najwa binti Abdulrahman Al Thani dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas sambutan yang diberikan oleh Kementerian P2MI selama dua pertemuan mereka.

Dia menyebut pertemuan tersebut telah menghasilkan dialog yang konstruktif dan berharap kerja sama penempatan pekerja migran Indonesia di Qatar akan segera dapat dilaksanakan.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Menteri, Dirjen, dan seluruh tim KP2MI, tidak hanya atas sambutan luar biasa mereka tetapi juga dialog yang sangat konstruktif yang diharapkan membuahkan hasil nyata dalam penempatan pekerja migran Indonesia di Qatar dan bagi pasar tenaga kerja Qatar secara keseluruhan,” katanya.

Baca juga: Kemlu: 18 WNI dari Iran tertahan di Qatar

Baca juga: Barzan: Keamanan maritim titik temu Qatar-Indonesia dalam pertahanan

Baca juga: Puan tekankan program kerja sama Indonesia dengan Qatar dilanjutkan

Pewarta: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.