
KemenPPPA sebut keluarga berperan penting jadikan anak berani bersuara
- Kamis, 10 Juli 2025 13:25 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyampaikan bahwa keluarga berperan penting dalam membuat anak-anak berani bersuara atau menyuarakan pendapatnya.
“Dalam partisipasi anak, sebenarnya banyak yang harus terlibat, khususnya dari hal terkecil di keluarga. Keluarga juga harus memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mereka itu berpartisipasi yaitu dalam menyuarakan pendapat,” kata Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Pemenuhan Hak Anak Wilayah I Devy Nia Pradhika saat ditemui di Kantor KemenPPPA, Jakarta, Kamis.
Hal tersebut dia sampaikan usai menghadiri kegiatan dialog dengan sejumlah anak berusia 12–17 tahun yang merupakan perwakilan Forum Anak dampingan Wahana Visi Indonesia (WVI).
Lebih lanjut, Devy mencontohkan keluarga dapat melatih anak agar berani menyuarakan pendapatnya dengan melibatkan mereka dalam setiap pengambilan keputusan.
“Jadi kita sebagai orang tua, misalnya, bisa mendengarkan suara anak, kita mendengarkan apa keinginan anak-anak, apa yang disuarakan oleh anak-anak,” ujar dia.
Langkah itu, ujar dia melanjutkan, dapat membuat anak-anak memiliki kepercayaan diri dalam menyuarakan pendapatnya. Dengan demikian, ia pun akan memiliki keberanian untuk bersuara di tingkat yang lebih luas dari keluarga, seperti sekolah bahkan pemerintahan.
Baca juga: KemenPPPA: Suara anak bernilai penting dalam perumusan kebijakan
Sebelumnya, dalam sambutannya di acara dialog itu, Devy telah menyampaikan bahwa suara atau aspirasi setiap anak Indonesia bernilai penting untuk didengar, terutama oleh pemerintah dalam perumusan kebijakan terkait anak.
“Kami dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, percaya bahwa setiap anak itu punya hak. Hak untuk apa? Hak untuk didengar, hak untuk dihormati, hak untuk dilibatkan secara bermakna. Suara kalian ini menjadi pijakan bagi kami dalam merumuskan sebuah kebijakan,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Devy juga mengapresiasi Wahana Visi Indonesia yang telah menginisiasi dan memfasilitasi kegiatan dialog tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan wujud upaya menjadikan suara anak penting dalam proses pembangunan.
“Ini merupakan bentuk komitmen, komitmen dari kita bersama dalam menjadikan suara anak ini menjadi penting dalam proses pembangunan anak,” kata dia.
Diketahui, menjelang peringatan Hari Anak Nasional 2025 pada 23 Juli mendatang, KemenPPPA tengah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan, salah satunya adalah penyusunan dan pembacaan Suara Anak Indonesia (SAI), yang berfungsi sebagai representasi aspirasi, kebutuhan, dan harapan anak-anak terhadap isu pemenuhan hak serta perlindungan khusus anak.
Proses penyusunan SAI dilakukan melalui penjaringan aspirasi dari anak-anak di seluruh wilayah Indonesia, mulai dari desa hingga provinsi, dengan dukungan alat bantu Kanvas Suara Anak agar prosesnya lebih sistematis dan inklusif.
Hal itu menjadi bagian dari pendekatan inklusif yang mendorong pembangunan berkelanjutan dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.
Baca juga: Dukung tangani korban kekerasan, DAK PPA diminta tetap dialokasikan
Baca juga: KemenPPPA usul tambahan anggaran Rp50 miliar untuk program prioritas
Baca juga: Pemilihan Duta Anak Badung beri ruang aspirasi anak
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Jadwal lengkap semifinal Liga Champions 2024/2025
- 22 April 2025
Cara cek penerima PIP 2025 secara online dan jadwal pencairannya
- 10 Februari 2025
Mudah, ini tiga cara screenshot di Hp Vivo
- 3 Oktober 2024
7 komoditas ekspor unggulan sektor pertanian Indonesia
- 21 September 2024
Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Jakarta
- 9 Juli 2024