
Kimia Farma luncurkan injeksi penghilang nyeri buatan dalam negeri
- Sabtu, 5 Juli 2025 01:23 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) telah meluncurkan secara resmi Fentakaf, injeksi penghilang rasa nyeri yang dikembangkan di dalam negeri.
Peluncuran produk tersebut dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) 2025, menurut keterangan dari Kimia Farma di Jakarta pada Jumat (4/7).
Produk baru tersebut diklaim sebagai obat anestesi yang aman dan efektif, sehingga dapat digunakan oleh dokter anestesi selama tindakan pembedahan.
“Ini menjadi langkah strategis Kimia Farma dalam memperkuat posisinya di segmen produk anestesi dan terapi intensif,” kata Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma Jasmine K. Karsono dalam keterangan tersebut.
Fentakaf mengandung komponen lokal dan dirancang untuk mengurangi ketergantungan terhadap obat anestesi impor.
Dalam rakernas tersebut, Kimia Farma menginformasikan kepada para dokter spesialis anestesi untuk dapat memanfaatkan Fentakaf yang telah memenuhi standar mutu dan keamanan.
Menurut Jasmine, Fentakaf merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaannya untuk mewujudkan ketahanan kesehatan nasional melalui pengembangan obat hasil produksi dalam negeri.
“Kami meyakini, hadirnya Fentakaf menjadi salah satu upaya konkret dalam mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dan menyediakan alternatif yang setara dari sisi mutu, keamanan, dan efikasi,” kata dia.
Kimia Farma adalah produsen farmasi satu-satunya di Indonesia yang diberikan izin oleh pemerintah untuk mendistribusikan obat-obatan narkotika.
“Produk Fentakaf tersedia dan dapat digunakan menggantikan produk impor fentanyl injeksi mulai Juli 2025,” kata Jasmine.
Dia menambahkan kolaborasi antara industri farmasi dan tenaga medis menjadi elemen penting dalam mendukung pemberian terapi yang berkualitas dan berkesinambungan bagi masyarakat.
Menurut Jasmine, Kimia Farma terus memperkuat perannya sebagai pelopor penyediaan obat-obat strategis dalam negeri, serta bagian penting dalam transformasi sistem kesehatan nasional menuju kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional.
Baca juga: Kimia Farma manfaatkan teknologi Stem Cell untuk penyakit degeneratif
Baca juga: Kimia Farma sediakan fasilitas produksi suplemen kepada Samsung Pharm
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Kimia Farma berdayakan UMKM lewat INACRAFT 2025
- 7 Februari 2025
Kimia Farma siap ajukan izin edar terapi ‘Stem Cell’
- 25 Juli 2024
Rekomendasi lain
Syair lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
- 31 Juli 2024
Cara mudah reservasi pasien BPJS di Rumah Sakit Siloam
- 22 November 2024
Pengertian dan fungsi Danantara hingga manfaatnya untuk Indonesia
- 26 Februari 2025
10 panggilan romantis untuk pacar, bikin ikatan makin harmonis
- 19 Oktober 2024
Gaji, syarat, dan kualifikasi menjadi pramugari kereta api
- 13 Oktober 2024
Daftar perusahaan penyalur TKI/PMI resmi
- 21 Oktober 2024
Jadwal kereta api Yogyakarta – Bandung 2024 beserta harga tiketnya
- 19 September 2024
Sinopsis dan pemain drama Korea “Queen of Tears”
- 19 Juli 2024