
Kawasan industri halal bisa dongkrak ekonomi nasional
- Jumat, 4 Juli 2025 16:23 WIB
- waktu baca 2 menit

Kita membangun sistem halal bukan hanya untuk patuh terhadap regulasi, tapi juga sebagai alat ukur daya saing ekonomi,
Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menilai kehadiran Kawasan industri halal dapat memperkuat produktivitas ekosistem halal Indonesia dan mendongkrak perekonomian nasional.
“Kita membangun sistem halal bukan hanya untuk patuh terhadap regulasi, tapi juga sebagai alat ukur daya saing ekonomi,” kata Haikal dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Salah satu kawasan industri halal yang baru-baru ini ia kunjungi adalah Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS), yang didesain dengan sistem dan fasilitas untuk mengembangkan industri produk halal.
Lebih lanjut, dia mengatakan, keberadaan HIPS yang didukung manajemen, sumber daya manusia (SDM), laboratorium dan fasilitas pendukung lainnya, diharapkan menjadi kawasan industri yang menjadi simpul penting dalam pembangunan ekosistem halal nasional.
Baca juga: Kemenekraf-ICCI kolaborasi dorong ekosistem kuliner halal ke global
Hal ini pun dapat diperkuat lagi dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah, sektor industri, dan pemangku kepentingan terkait lainnya.
Selain itu, Haikal mengatakan bahwa ekosistem halal tidak boleh hanya bertumpu pada industri besar. Penguatan ekosistem industri halal harus merata, termasuk dari sektor usaha mikro dan kecil.
Dalam upaya memperkuat industri halal di sektor usaha mikro dan kecil, BPJPH juga meluncurkan program sertifikasi halal gratis (Sehati) bagi pelaku UMK dengan kuota sebanyak satu juta sertifikat halal gratis bagi UMK.
Di Jawa Timur, dari kuota 171.108 sertifikat gratis yang tersedia tahun ini, sudah terserap 30,44 persen atau sekitar 52.083 pelaku usaha.
Baca juga: BPJPH bahas strategi penguatan wisata ramah Muslim dengan Kemenpar
“Kami ingin halal ini tumbuh dari kaki lima sampai pabrik ekspor. Karena itu, pelaku UMK di Jawa Timur harus segera memanfaatkan kuota ini. Jangan sampai tertinggal, mumpung kuota Sehati masih tersedia,” ujar Haikal.
Langkah BPJPH membangun kolaborasi dengan kawasan industri, lanjutnya, juga diiringi diplomasi antarnegara.
Dalam waktu dekat, BPJPH akan menginisiasi ASEAN Halal Forum yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Forum ini ia sebut akan menjadi momen bersejarah bagi pembentukan ASEAN Halal Council, yang bertujuan menyelaraskan standar halal antarnegara Asia Tenggara.
Baca juga: BPJPH: Industri halal sektor penting penggerak ekonomi nasional
“Dunia punya ISO 9001 untuk mutu. Kenapa halal tidak? Padahal halal itu universal. Ini tentang integritas, ekonomi, dan peradaban. Kita sedang menggagas ASEAN Halal Council, dan Indonesia memimpin inisiatif ini,” katanya.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Contoh susunan acara dalam peringatan Maulid Nabi
- 16 September 2024
Benarkah ASN masuk kantor hanya 3 hari? Ini penjelasannya
- 12 Februari 2025
Kronologi lengkap kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron
- 13 Maret 2025
Berapa biaya yang diperlukan untuk tinggal di Malaysia?
- 8 Oktober 2024
Niat Shalat Jumat: lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan artinya
- 6 Februari 2025
Rekrutmen PPPK 2024 dibuka, apa saja persyaratan daftarnya?
- 2 September 2024
Daftar provinsi di Indonesia beserta ibu kotanya
- 4 November 2024