Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Persija Jakarta Mohamad Prapanca mengungkapkan bahwa pemilik klub, penyelenggara kompetisi Liga 1 yakni PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), hingga Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mempunyai pekerjaan rumah bersama untuk menaikkan peringkat liga di Asia.

Pada Maret, Liga 1 Indonesia mengalami peningkatan satu peringkat yang sebelumnya menempati peringkat keenam kini menempati peringkat kelima zona ASEAN. Sedangkan di Asia, Liga 1 mengalami lonjakan tiga tingkat yakni dari peringkat ke-28 menjadi peringkat ke-25.

Prapanca mengatakan siap memberikan dukungan terhadap kebijakan untuk meningkatkan peringkat kompetisi, tak terkecuali kebijakan mengenai kuota pemain asing yang diwacanakan PSSI dan PT LIB, yaitu penambahan kuota menjadi 11 pemain.

“Kita punya PR bersama ya, para pemilik klub termasuk penyelenggara dan PSSI untuk menaikkan peringkat liga. Jadi kita baru naik satu peringkat (di ASEAN) kalau bisa dengan kebijakan dapat terus tingkatkan kualitas pertandingan,” kata Prapanca kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Direktur Persija sebut aturan pemain asing masih simpang siur

“Tentunya PR kita bersama, termasuk suporter ke depan harus bisa lebih baik. Kebijakan itu memang enggak selama setahun atau dua tahun langsung beres begitu kan, tapi mungkin mudah-mungkin lima tahun ke depan semua berubah total,” imbuhnya.

Untuk meningkatkan peringkat diperlukan peningkatan daya saing klub di kompetisi internasional.

Oleh sebab itu terdapat wacana untuk penambahan kuota pemain asing pada musim 2025/2026 menjadi 11 pemain, yang diharapkan mampu menambah daya saing klub-klub Indonesia kala berjibaku di kompetisi level Asia.

Prapanca mengaku bahwa kebijakan tersebut nantinya akan memberikan efek domino untuk menaikkan peringkat Liga 1.

Baca juga: Pemain Bali United sesuaikan cara latihan dengan pelatih baru

Baca juga: Mohamad Prapanca pastikan Persija lakukan peluncuran skuad di JIS

Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.