
Wamendag buka peluang kerja sama ekonomi hijau dengan Selandia Baru
- Selasa, 1 Juli 2025 09:23 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri membuka peluang kerja sama perdagangan dan ekonomi hijau dengan Selandia Baru.
Dalam pertemuan dengan pelaku usaha Selandia Baru yang tergabung dalam ASEAN-New Zealand Business Council (ANZBC) di Auckland, Selandia Baru, Senin (30/6), Roro mengatakan, kolaborasi yang erat dengan negara mitra yang memiliki kesamaan pandangan, seperti Selandia Baru, sangat penting untuk menguatkan hubungan perdagangan di tengah deglobalisasi dan peningkatan tren proteksionisme saat ini
“Sektor perdagangan dan energi terbarukan memiliki potensi besar untuk dieksplorasi dalam mendukung perdagangan yang berkelanjutan di kawasan,” ujar Roro melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa.
Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, lanjut Roro, Indonesia menonjol sebagai mitra dagang dan investasi utama. Peluang investasi di Indonesia juga berkembang pesat dengan lonjakan realisasi investasi sebesar 20,8 persen pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, Indonesia memiliki tenaga kerja yang muda dan terampil sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan mobilisasi talenta global dan inovasi hijau.
“Kami pun optimistis dan percaya diri bahwa ketahanan ekonomi Indonesia saat ini menunjukkan prospek bisnis yang atraktif dan menguntungkan bagi kerja sama pelaku usaha Indonesia dan Selandia Baru,” imbuhnya.
Sementara, pihak ANZBC menyatakan bahwa Selandia Baru merupakan negara dengan sarana infrastruktur pertanian yang sangat baik.
Oleh karena itu, peluang untuk ekspor produk-produk penunjang pertanian seperti pupuk dan ban untuk kendaraan pertanian masih sangat terbuka. Demikian juga dengan kerja sama peningkatan capacity building dan daya saing petani.
Total perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai 1,91 miliar dolar AS pada 2024 dengan nilai ekspor Indonesia sebesar 682 juta dolar AS atau meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2023; sedangkan impornya mencapai 1,23 miliar dolar AS atau meningkat 8,97 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca juga: Kebijakan proteksionis AS tak goyahkan komitmen RI pada industri hijau
Produk ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru pada 2024 yaitu oil-cake, batu bara, serta monitor dan proyektor. Sementara impor utamanya yaitu susu dan krim, radar apparatus, dan mentega.
Sementara itu, melalui kerangka Kemitraan Komprehensif Indonesia dan Selandia Baru, kedua negara berkomitmen memperkuat hubungan dagang melalui Rencana Aksi 2025-2029.
Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai pada 2029 yaitu total perdagangan bilateral mencapai 3,6 milia dolar AS.
Lebih lanjut, Protokol Kedua ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) yang mulai berlaku pada 21 April 2025 untuk Australia, Brunei Darussalam, Laos, Malaysia, Selandia Baru, dan Singapura, merupakan platform utama untuk memperdalam hubungan ekonomi Indonesia dan Selandia Baru, dengan fokus pada UMKM, perdagangan berkelanjutan, dan akses pasar.
Baca juga: Wamendag dorong pebisnis RI-Korsel ambil manfaat penuh IK-CEPA
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Cara daftar menjadi TKI/PMI secara resmi
- 21 Oktober 2024
Syarat dan cara membuat kartu kuning pencari kerja
- 14 Oktober 2024
Cara beli tiket Pelni online, mudah dan praktis lewat hp
- 12 Agustus 2024
Mengenal nama-nama kapal Pelni dan rute perjalanannya
- 13 Agustus 2024
Apa bedanya ATM Bersama dengan ATM Link?
- 8 November 2024
Lirik lagu “Pariban Dari Jakarta” karya Suryanto Siregar
- 5 September 2024
Lirik lagu “APT” oleh Ros dan Bruno Mars
- 22 Oktober 2024