
Rektor IAHN Mpu Kuturan Bali siap bangun pusat pendidikan unggul
- Selasa, 1 Juli 2025 20:24 WIB
- waktu baca 3 menit

Singaraja, Bali (ANTARA) – Rektor Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan Singaraja Bali, Prof Dr I Gede Suwindia menyatakan siap menjalankan amanah dengan membangun IAHN tersebut menjadi pusat pendidikan Hindu yang unggul.
Menteri Agama Republik Indonesia Nasaruddin Umar telah melantik I Gede Suwindia sebagai Rektor Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Mpu Kuturan periode 2025-2029 di Jakarta, pada Senin (30/6).
“Hal ini (pelantikan) merupakan pencapaian kerja keras dari seluruh civitas akademika untuk mewujudkan alih status ini,” kata Prof I Gede Suwindia dikonfirmasi dari Singaraja, Kabupaten Buleleng, Selasa.
Menurutnya, pelantikan sebagai rektor tersebut menjadi momentum awal untuk bisa mewujudkan visi misi besar dari Institut Mpu Kuturan ke depan, untuk tetap tegak lurus pada aturan.
“Ini adalah hasil kerja bersama. Terima kasih kepada Bapak Menteri Agama, Pak Sekjen dan Dirjen Bimas Hindu yang telah memberikan amanah ini. Saya siap mengerahkan seluruh jiwa dan raga untuk membangun IAHN Mpu Kuturan menjadi pusat pendidikan Hindu yang unggul, tidak hanya di Bali tetapi juga di tingkat nasional,” ucapnya dia.
Baca juga: Pemerintah dukung Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri jadi institut
Lebih jauh, ia mengungkapkan sesuai dengan amanah yang diberikan, pelantikan tersebut bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar memimpin perguruan tinggi keagamaan terbesar di Pulau Dewata bagian utara tersebut.
“Agenda terbesar kami ke depan adalah untuk meningkatkan layanan yang terbaik, agar civitas akademika dapat melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi lebih baik lagi,” tutup Suwindia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Prof. Dr. I Nengah Duija berharap peningkatan status ini menjadi momentum memperluas layanan pendidikan keagamaan Hindu kepada masyarakat.
“Harapannya setelah dilantik agar segera bekerja, karena kita masih punya tugas yang berat menata kembali dan juga menyelesaikan ortaker statuta, dan ini menjadi kerja kita bersama,” kata dia.
Duija juga mengharapkan seluruh jajaran IMK agar segera bergabung dan kerja keras, agar seluruh proses bisa berjalan dengan baik.
“Astungkara, IMK akan berjalan sesuai apa yang dicita-citakan. Tentu ini sebuah proses awal dari perjalanan kita selanjutnya,”katanya.
Pelantikan tersebut merupakan tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2025 yang mengesahkan alih status STAHN menjadi Institut.
Proses peningkatan status tersebut telah melalui serangkaian tahapan, mulai dari terbitnya Perpres tentang alih bentuk, pelantikan Rektor, hingga terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) terkait Organisasi dan Tata Kerja (Ortaker) serta Statuta Institut.
Selanjutnya, akan dilaksanakan peresmian yang rencananya akan dihadiri langsung oleh Menag Nasaruddin Umar.
Baca juga: Menag sebut UM-PTKIN jadi ruang pembentukan karakter
Baca juga: Dua sekolah tinggi agama Buddha diupayakan alih status jadi institut
Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Menag: Kepulangan jamaah haji Indonesia mulai lancar
- 25 Juni 2025
Rombongan Amirul Hajj kembali ke Tanah Air
- 18 Juni 2025
Rekomendasi lain
Cara mengecek estimasi keberangkatan Haji via online
- 18 September 2024
Tujuan pernikahan dalam Islam
- 30 Juli 2024
10 Pahlawan Nasional bangsa Indonesia
- 6 November 2024
Rekomendasi & daftar harga mesin cuci satu tabung dari berbagai merek
- 28 September 2024
8 film horor terlaris Indonesia 2024
- 16 September 2024
7 Cara praktis download video Instagram tanpa aplikasi
- 2 Oktober 2024