
Kota Mojokerto raih predikat terbaik penanganan stunting se-Jatim
- Selasa, 1 Juli 2025 17:23 WIB
- waktu baca 2 menit

Penanganan stunting merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kota Mojokerto yang dilakukan dengan program keroyokan atau lintas sektor
Surabaya (ANTARA) – Kota Mojokerto meraih predikat terbaik pertama penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting (PPPS) tingkat kabupaten atau kota se-Provinsi Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diterima oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tahun 2025 yang digelar di Dyandra Convention Center, Surabaya, Selasa.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan berdasarkan penilaian oleh tim panelis Kota Mojokerto berhasil meraih total nilai sebesar 132, yang mengungguli kota dan kabupaten lainnya termasuk Kabupaten Kediri dan Kota Surabaya yang mendapatkan predikat kedua dan ketiga.
Ia apresiasi atas kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kota Mojokerto serta kolaborasi lintas sektor yang telah berkontribusi dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kota Mojokerto.
Baca juga: Pemkab Kubu Raya percepat penurunan stunting
“Penghargaan ini bukan hanya kebanggaan, tetapi juga menjadi penguat bahwa kerja keras bersama dalam mencegah dan menurunkan stunting harus terus kita lanjutkan dengan komitmen yang lebih kuat,” kata Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto.
Ning Ita mengemukakan, penanganan stunting merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kota Mojokerto yang dilakukan dengan program keroyokan atau lintas sektor. Tidak hanya menangani balita yang stunting maupun wasting dengan memberikan bantuan permakanan tetapi memberikan edukasi bagi orang tua, ibu hamil hingga para calon pengantin.
Dengan diraihnya penghargaan ini, Ning Ita berharap sinergi yang telah terjalin bisa terus dikuatkan, sehingga Kota Mojokerto dapat menjadi daerah yang zero stunting.
Baca juga: Di DPR, Mendukbangga sebut terlalu banyak K/L yang ngurusin stunting
“Secara graduatif prevalensi stunting di Kota Mojokerto sudah turun dan saat ini sudah ada dua kelurahan di Kota Mojokerto yang zero stunting, yaitu Kelurahan Purwotengah dan Kelurahan Meri,” katanya.
Dalam penilaian kinerja pelaksanaan aksi konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting (PPPS) ada dua tahapan yang telah dilalui oleh Kota Mojokerto yaitu review dokumen pendukung yang menjadi tahap pertama serta presentasi secara langsung atas dokumen pendukung.
Dalam penilaian tersebut terdapat delapan aksi konvergensi yang meliputi analisa situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, regulasi percepatan penurunan stunting, pembinaan pelaku dan pemerintah desa/kelurahan, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting serta review kinerja tahunan.
Baca juga: Kemendukbangga sebut pengendalian kelahiran kunci cegah stunting
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Berapa besaran “tukin” PNS 2024?
- 7 Agustus 2024
Cara transfer saldo GoPay ke ShopeePay
- 10 Agustus 2024
10 Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia
- 20 Agustus 2024
Doa Qunut saat shalat Subuh wajib atau sunnah?
- 16 Juli 2024
Mengenal amalan membaca Yasin Fadhilah
- 24 Juli 2024