
Phapros (PEHA) ungkap tantangan yang dihadapi industri farmasi di 2025
- Senin, 30 Juni 2025 23:21 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – PT Phapros Tbk (kode saham: PEHA), anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk dan bagian dari Holding BUMN Farmasi, mengungkap sejumlah tantangan yang masih akan dihadapi oleh industri farmasi pada tahun ini.
“Faktor yang utama secara eksternal adalah dinamika perekonomian global, perlambatan ekonomi nasional, penurunan daya beli masyarakat, semakin ketatnya regulasi terkait produk (obat), kecenderungan pergeseran pasar ke produk generik, serta persaingan pasar farmasi yang semakin ketat,” kata Plt. Direktur Utama PT Phapros Tbk Ida Rahmi Kurniasih dalam Public Expose Tahunan Tahun 2025 di Jakarta, Senin.
Ida menyampaikan, perseroan menyadari bahwa tantangan pada tahun ini masih berat apalagi terkait dengan ketegangan politik regional dan risiko eskalasi global yang belum sepenuhnya mereda.
Namun, perseroan percaya dan meyakini masih banyak peluang yang bisa dimaksimalkan, di antaranya shifting portofolio produk obat. Dalam hal ini, Phapros akan meningkatkan proporsi penjualan obat di lini segmen obat jual bebas (over the counter/OTC) dan ethical, dibandingkan dengan obat generik.
“Di segmen generik, kita tidak meninggalkan, tetapi di generik kita pilih yang produk pareto yang bermargin baik,” kata Ida.
Terkait dengan persaingan pasar farmasi, Ida mengingatkan bahwa hampir seluruh pengadaan obat kini dilakukan melalui e-Katalog. Hal ini mendorong persaingan antarperusahaan farmasi yang semakin ketat dan harga lebih kompetitif.
“Untuk tahun 2025, kami merasa tantangan masih tetap sama atau bahkan lebih kuat di aspek penjualan untuk sektor e-Katalog. Karena peluang di situ memang besar,” ujar Ida.
Meski begitu, Phapros terus mengintensifkan penjualan obat di sektor reguler mengingat peluangnya juga masih besar.
Ida menambahkan, tantangan pada tahun ini juga datang dari faktor internal perseroan. Sebagai bagian dari strategi perbaikan fundamental bisnis, Phapros melakukan perbaikan level stock persediaan untuk menjaga keseimbangan antara pasokan (supply) dan permintaan (demand).
Baca juga: Phapros catat pertumbuhan penjualan 79 persen untuk obat OTC
Baca juga: Phapros perkuat “RnD” dan perluas ekspor untuk dongkrak penjualan 2025
Selain itu, Phapros juga melakukan disiplin eksekusi sales and operations planning (S&OP) secara rutin setiap bulan atau setiap siklus sehingga akurasi forecast meningkat.
“Jadi kami berharap apa-apa yang sudah kita rintis untuk perbaikan fundamental di 2024 itu dan terus dilanjutkan hingga sekarang sudah terlihat hasilnya, on the track. Kita selektif kepada produk-produk bermargin agar bisa memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholder,” kata Ida.
Adapun pada tahun ini, Phapros fokus menjalankan lima strategi utama dalam transformasi bisnis dan keuangan, salah satunya memperkuat keuangan yang berkelanjutan melalui restrukturisasi hutang perbankan dan efisiensi di segala aspek.
Strategi berikutnya antara lain meningkatkan kepuasan pelanggan, mengembangkan bisnis dan portofolio produk, transformasi sistem dan proses bisnis, serta optimalisasi budaya dan sumber daya manusia (SDM).
Direktur Pemasaran PT Phapros Tbk Maraja Jeson Siregar mengatakan, perseroan telah menunjukkan kinerja yang menggembirakan berkat penerapan lima grand strategi tersebut sejak awal tahun ini, sebagaimana tercermin dalam laporan keuangan pada kuartal I 2025.
Penjualan perseroan secara konsolidasian pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat tumbuh sebesar 17,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini disokong terutama oleh produk OTC yang tumbuh 79 persen serta produk obat resep bermerek (ethical branded) yang tumbuh 40 persen.
Selain penjualan, EBITDA perseroan juga tumbuh tinggi mencapai 315 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula dengan laba bersih, tercatat tumbuh 80 persen.
“Kinerja yang tumbuh secara signifikan ini menjadi pertanda strategi perbaikan dan pembenahan di sepanjang tahun 2024 yang harus dilakukan manajemen, memberikan dampak pertumbuhan signifikan hampir di semua parameter pada tahun buku 2025 dan tahun-tahun mendatang,” kata Maraja.
Baca juga: Phapros: Belum ada arahan dari Danantara untuk ubah susunan pengurus
Baca juga: Phapros (PEHA) membidik penjualan obat tumbuh 18-27 persen pada 2025
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Argon Group optimalkan IT jaga rantai pasokan produk kesehatan
- 20 Oktober 2022
Rekomendasi lain
Lirik lagu “Ditinggal Rabi” oleh NDX AKA
- 9 September 2024
Rekomendasi 5 gunung untuk pendaki pemula di Indonesia
- 29 September 2024
Daftar harga terbaru sepeda motor Honda
- 4 Oktober 2024
Cara dan manfaat cek IMEI di Kemenperin
- 8 Agustus 2024
Lima cara mudah cek tarif jalan tol
- 15 Agustus 2024