
Indonesia berpotensi jadi hub rantai pasok kendaraan listrik global
- Jumat, 27 Juni 2025 22:21 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komite Hilirisasi Mineral dan Batubara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Djoko Widayatno mengatakan bahwa kekayaan mineral Indonesia seperti nikel dapat menjadi senjata utama di tengah kondisi geopolitik global.
“Nikel Indonesia bisa menjadi senjata strategis dalam geopolitik energi bersih global,” ujar Djoko lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.
Di tengah ketegangan geopolitik dan ketidakpastian rantai pasok global, Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mengambil peran strategis dalam industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Ia mengatakan upaya tersebut didukung dengan masuknya beberapa perusahaan global yang melakukan investasi dalam pengembangan industri nikel dan turunannya di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
“Indonesia bisa membuka peluang kerja sama dengan berbagai mitra strategis seperti AS, China, Korea Selatan, Jepang, dan Eropa. Sebagai contoh, Indonesia menjalin kerja sama dengan Tesla, BYD, LG Energy Solution hingga CATL,” katanya.
Meningkatnya perang tarif antara Amerika Serikat dan China membuat banyak negara dan produsen global mulai mencari alternatif lokasi pasokan dan produksi yang lebih stabil dan netral.
Dengan posisi geografis yang menguntungkan, kekayaan sumber daya mineral kritis serta sikap non-blok dalam konflik global, Indonesia semakin diperhitungkan sebagai mitra potensial dalam membangun rantai pasok EV yang aman dan berkelanjutan.
Namun, peluang itu perlu segera ditindaklanjuti dengan percepatan hilirisasi seluruh mineral strategis. Tidak hanya nikel, tetapi juga tembaga dan aluminium guna melengkapi rantai industri baterai dan kendaraan listrik secara utuh di dalam negeri.
Langkah percepatan tersebut akan memperkuat daya tawar Indonesia di mata investor global, sekaligus memantapkan posisi Indonesia bukan hanya sebagai pemasok bahan mentah, tetapi sebagai pusat manufaktur, riset, dan distribusi komponen EV untuk kawasan Asia bahkan dunia.
Pemerintah telah memulai arah tersebut lewat kebijakan hilirisasi dan pembangunan kawasan industri hijau. Namun, konsistensi dan percepatan implementasi menjadi kunci untuk mengamankan peran strategis Indonesia di tengah perubahan peta rantai pasok global.
Djoko melanjutkan dengan adanya investasi tersebut maka pemerintah harus mendorong ekspor produk berbahan baku nikel dengan nilai tambah lebih tinggi atau bukan mentah seperti bijih nikel atau nickel ore.
Menurutnya, jika hal tersebut dapat dilaksanakan maka Indonesia bisa memperkuat fondasi untuk menjadi salah satu bagian penting bagi rantai pasok energi bersih di dunia.
“Posisi Indonesia sebagai bagian penting dari global green supply chain,” ucapnya.
Baca juga: Hilirisasi nikel dorong RI jadi pemain global di industri baterai EV
Baca juga: Periklindo nilai pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik cukup positif
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
PEVC 2025 diselenggarakan di Bali pada Juli
- Kemarin 22:01
Besok, Jakarta Fair 2025 dibuka lebih awal
- Kemarin 20:07
Pakistan luncurkan kebijakan kendaraan listrik
- 20 Juni 2025
Rekomendasi lain
Cara praktis salin kontak WhatsApp via kode QR
- 3 Juli 2024
Cara transfer ke sesama bank BRI melalui ATM dan BRImo
- 1 Agustus 2024
Bacaan sholat dan panduan lengkap urutannya
- 26 Agustus 2024
Perkiraan awal puasa Ramadhan 1446 H dan Idul Fitri 2025
- 2 Desember 2024
25 ucapan selamat menikah penuh makna, kesan, dan doa
- 10 April 2025
Cek zodiak berdasarkan tanggal lahir
- 16 Agustus 2024
Niat Shalat Jumat: lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan artinya
- 6 Februari 2025
Daftar 98 pinjol resmi terdaftar OJK terbaru 2024
- 2 Oktober 2024