LALIGA Extra Time tekankan pentingnya memerangi penipuan audiovisual

Liga Spanyol

LALIGA Extra Time tekankan pentingnya memerangi penipuan audiovisual

  • Selasa, 24 Juni 2025 01:33 WIB
  • waktu baca 4 menit
LALIGA Extra Time tekankan pentingnya memerangi penipuan audiovisual
Presiden LALIGA atau Liga Spanyol Javier Tebas hadir dalam acara LALIGA Extra Time di Singapura, Senin (23/6/2025). (ANTARA/LALIGA)

Singapura (ANTARA) – Penipuan audiovisual merupakan ancaman terbesar bagi masa depan industri sepak bola, demikian salah satu kesimpulan utama yang dicapai oleh para peserta forum acara LALIGA Extra Time edisi kedua di Singapura yang digelar Senin.

Pada edisi kali ini, Presiden LALIGA Javier Tebas membuka acara dengan sebuah pidato yang menekankan pentingnya perang melawan penipuan audiovisual.

“Memerangi penipuan audiovisual membutuhkan biaya yang besar bagi LALIGA, tetapi kami memilih untuk memimpin, karena biaya untuk tidak melakukannya jauh lebih besar. Kami menghadapi jaringan kriminal yang sangat terorganisasi yang menyebabkan kerusakan yang tak terbayangkan di seluruh perekonomian,” kata Tebas.

“Skala tantangan ini berarti bahwa harus ada komitmen total di tingkat kelembagaan dan antara perusahaan, baik di industri olahraga maupun teknologi. Perjuangan ini bersifat global dan kolaboratif, dan kami juga harus bertindak dengan mengecam ketidakaktifan beberapa perantara, yang memungkinkan konten kriminal dibagikan melalui infrastruktur mereka,” tambah dia.

Menurut data dari sebuah studi oleh Synamedia dengan Ampere Analysis, pembajakan audiovisual menyebabkan kerugian global dalam bentuk pendapatan baru lebih dari 28 miliar dolar setiap tahunnya. Klub-klub LALIGA Spanyol, menurut data yang diingat oleh Tebas, merugi antara 600 dan 700 juta euro per tahun.

Pada musim lalu, LALIGA mengandalkan teknologi pemantauan berbasis kecerdasan buatan (AI), yang digunakan untuk memantau pola pendaftaran, melacak perilaku mencurigakan, dan memperkuat kapasitas tim yang bekerja untuk mendeteksi penipuan. Tak hanya itu, LALIGA juga telah memperkuat pekerjaannya dalam tingkat hukum. Hasilnya, menurut Tebas pembajakan telah berkurang hingga 60 persen.

Menurut laporan oleh Live Content Coalition (LCC), sebanyak 10,8 juta siaran olahraga ilegal terdeteksi di Eropa saja pada tahun 2024. Dalam industri sepak bola, siaran ilegal ini konsekuensinya sangat besar bagi klub.

LALIGA berpartisipasi pada tahun 2024 dalam Operasi Kratos, yang dipimpin oleh Europol, yang berhasil membongkar jaringan 22 juta pengguna di Eropa. Dalam operasi ini bahkan juga menemukan senjata dan obat-obatan dalam penggeledahan.

Baca juga: Javier Tebas: Piala Dunia Antarklub “hancurkan” kompetisi sepak bola

Tonggak hukum juga telah dicapai, seperti putusan penting yang memungkinkan LALIGA untuk melakukan pemblokiran IP dinamis. Selain itu, LALIGA berhasil mencetak prestasi hukum, termasuk keputusan penting yang mengizinkan pemblokiran IP secara dinamis. Dalam beberapa musim terakhir, LALIGA juga meningkatkan kerja sama dengan platform seperti Meta, YouTube, dan TikTok.

“Kami sangat bangga dengan edisi Extratime di Singapura ini karena kami memiliki banyak tamu, lebih dari sekadar memenuhi tujuan untuk mempertemukan para pelaku industri utama dan menawarkan informasi dan jaringan tingkat tinggi. Panel tersebut memberikan pengetahuan industri yang berharga dan mempertemukan para spesialis tingkat atas, yang menunjukkan pentingnya Singapura dan wilayah negara-negara di sekitarnya dalam ekosistem LALIGA,” kata Ivan Codina, selaku Managing Director Asia Tenggara, Jepang, dan Korea Selatan Ivan Codina

Sementara itu, dalam acara ini juga menyoroti peran LALIGA sebagai penggerak teknologi dalam olahraga secara global, dimana mereka merupakan liga sepak bola pertama yang meluncurkan departemen Kecerdasan Buatan dan juga memiliki kemitraan dengan pusat inovasi Sportian dan Microsoft.

GSIC (Pusat Inovasi Olahraga Global Microsoft), yang berpusat di Singapura, berpartisipasi dalam panel yang menyoroti proyek bersama dengan LALIGA ini seperti Beyond Stats, sebuah platform yang bertujuan untuk mendekatkan data kepada para penggemar melalui siaran televisi atau lingkungan digital.

Topik terakhir yang dibahas pada acara ini adalah fan engagement, di mana LALIGA telah berkembang pesat di negara-negara Asia berkat berbagai proyek seperti LALIGA Adventure, LALIGA Show, dan kerja sama regionalnya dengan TikTok.

Selama panel ini berlangsung, EA SPORTS yang menjadi sponsor utama, disebutkan bahwa kompetisi ini adalah kompetisi sepak bola yang paling banyak diikuti di media sosial, dengan 250 juta pengikut di 16 platform dan 20 bahasa yang berbeda.

Baca juga: Presiden LALIGA yakin Kluivert bawa Indonesia ke Piala Dunia 2026

Baca juga: Pesan Javier Tebas agar kompetisi di Indonesia semakin berkembang

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    BCA waspadai dampak eskalasi konflik Iran-Israel di sektor keuangan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi BCA waspadai dampak eskalasi konflik Iran-Israel di sektor keuangan Selasa, 24 Juni 2025 08:22 WIB waktu baca 3…

    Emas di Pegadaian, Antam-Galeri24 stabil, UBS turun tipis hari ini

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Emas di Pegadaian, Antam-Galeri24 stabil, UBS turun tipis hari ini Selasa, 24 Juni 2025 08:17 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *