
Amalan utama sambut tahun baru Hijriah: Doa, puasa, dan introspeksi
- Minggu, 22 Juni 2025 11:20 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, disambut oleh umat Muslim di berbagai belahan dunia melalui beragam kegiatan dan ibadah.
Momen ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap peristiwa penting dalam sejarah perjalanan Islam. Tahun Baru Hijriyah, yang dimulai pada 1 Muharram, merupakan bagian dari kalender Islam dan menjadi waktu yang sarat makna.
Umat Muslim dianjurkan untuk menjadikan momen ini sebagai ajang perenungan, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan memanfaatkan keutamaan yang terkandung dalam bulan Muharram.
Setiap tahunnya, 1 Muharram dirayakan sebagai awal dari kalender Hijriyah. Ini adalah saat yang tepat bagi umat Islam untuk melakukan introspeksi dan menilai kembali diri sendiri,
Rangkaian perayaan tahun baru Hijriyah biasanya diawali dengan amalan ibadah seperti shalat, tilawah Al-Quran, hingga berbagai kegiatan keagamaan bersama di lingkungan masyarakat. Momen ini juga menjadi dorongan untuk memperbaiki diri dan menata ulang niat agar lebih baik di tahun yang akan dijalani.
Berikut ini beberapa bentuk kegiatan dan amalan yang bisa dilakukan sebagai wujud makna dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Makna pawai obor malam 1 Muharram: Tradisi sambut tahun baru Islam
Kegiatan dan amalan ibadah dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 H
Berikut beberapa kegiatan yang dianjurkan dilakukan untuk mengisi dan memaknai datangnya Tahun Baru Islam:
1. Menggelar pengajian atau kajian keislaman
Salah satu cara yang bermakna untuk menyambut Tahun Baru Hijriyah adalah dengan menyelenggarakan pengajian atau kajian keislaman. Kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk memperdalam wawasan tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan pesan-pesan penting di baliknya. Kehadiran ustaz atau tokoh agama sebagai narasumber juga akan memperkaya pemahaman para jamaah.
2. Melakukan introspeksi dan evaluasi diri
Momen pergantian tahun adalah saat yang tepat untuk melakukan muhasabah atau refleksi terhadap perjalanan hidup selama setahun terakhir. Kegiatan ini bisa dilakukan secara pribadi, bersama keluarga, atau dalam lingkungan komunitas.Tujuannya adalah mengenali kekurangan, memperbaiki diri, dan menyusun langkah-langkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun baru.
3. Menambah kualitas dan kuantitas ibadah
Tahun Baru Islam juga bisa dimaknai dengan meningkatkan ibadah. Umat Muslim dapat memperbanyak tilawah Al-Quran, menunaikan salat sunnah seperti Dhuha, Tahajud, dan ibadah-ibadah lain, serta memperbanyak dzikir dan doa. Semua itu merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT di awal tahun yang penuh harapan ini.
Baca juga: Tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia: Mabit hingga kirab kebo bule
4. Membaca doa di penghujung dan awal tahun
Salah satu amalan yang dianjurkan dalam menyambut Tahun Baru Islam adalah membaca doa penutup dan pembuka tahun. Doa penutup tahun biasanya dibaca menjelang waktu Maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah, sementara doa pembuka tahun dibaca setelah Maghrib di tanggal 1 Muharram.
Salah satu doa yang dianjurkan berbunyi: “Ya Allah, anugerahkan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jauhkan kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201)
5. Menjalankan puasa sunnah
Puasa sunnah di awal bulan Muharram, khususnya pada tanggal 1, memiliki nilai ibadah yang tinggi. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa puasa terbaik setelah Ramadhan adalah puasa yang dilakukan pada bulan Muharram, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim.
6. Berbagi melalui sedekah
Melakukan sedekah di malam pergantian tahun Islam merupakan amalan yang penuh berkah. Selain membantu sesama, sedekah juga dapat menjadi sarana membersihkan diri dari dosa dan menumbuhkan kepedulian sosial.
7. Berkegiatan perjalanan spritual
Mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah dalam Islam atau menunaikan ibadah umrah jika ada kesempatan, dapat menjadi cara bermakna dalam menyambut Tahun Baru Hijriah.
Perjalanan spiritual semacam ini bukan hanya mempererat hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga membuka wawasan lebih dalam tentang jejak sejarah dan nilai-nilai dalam ajaran Islam.
Baca juga: Mengapa 1 Muharram jadi Tahun Baru Islam? Ini asal usul dan maknanya
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
MUI ajak umat Islam berdoa di malam Tahun Baru 1442 Hijriah
- 18 Agustus 2020
Semarak hajatan ke-498 Jakarta dari sudut Monas
- 24 menit lalu
Rekomendasi lain
Niat mandi sunnah sebelum puasa Ramadhan, sucikan diri jelang ibadah
- 28 Februari 2025
Cara dan syarat balik nama sertifikat tanah
- 7 Agustus 2024
Ingin tinggal di Arab Saudi? segini biaya hidup perbulannya
- 7 Oktober 2024
Bacaan Dzikir yang dapat diamalkan pada hari Jumat
- 30 Agustus 2024
Lengkap, ini daftar cabor dan venue PON 2024 di Sumatra Utara
- 31 Agustus 2024
Hukum dan ketentuan berpuasa pada hari Jumat
- 29 Agustus 2024
Rute KRL Jabodetabek lengkap berikut tarifnya
- 2 Agustus 2024