
Bank DBS Indonesia catat pertumbuhan dana kelolaan hingga 18 persen
- Kamis, 19 Juni 2025 17:22 WIB
- waktu baca 2 menit

Kalau kami melihat trennya sekarang, tampaknya dengan animo (investor) yang masih tinggi terhadap produk fixed income, harusnya sih bisa lebih tinggi dari (18 persen) untuk tahun ini,
Jakarta (ANTARA) – PT Bank DBS Indonesia mencatat pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) di segmen wealth management hingga 18 persen secara tahunan (yoy) dari 2024 hingga 2025.
Pertumbuhan ini berasal dari total lebih dari 55 ribu nasabah prioritas yang dilayani perseroan.
Head of Investment and Insurance Product Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo dalam media group discussion di Jakarta, Kamis mengatakan, pertumbuhan double digit ini berasal dari meningkatnya minat terhadap instrumen investasi berpendapatan tetap (fixed income) di tengah kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian.
“Kalau kami melihat trennya sekarang, tampaknya dengan animo (investor) yang masih tinggi terhadap produk fixed income, harusnya sih bisa lebih tinggi dari (18 persen) untuk tahun ini,” ujar Djoko.
Baca juga: Konflik Iran-Israel memanas, Bank DBS ungkap investasi yang aman
Ia menambahkan, tren positif ini masih berpeluang berlanjut pada 2025, mengingat tingginya animo terhadap produk-produk yang menawarkan imbal hasil stabil.
Senada, Head of Segmentation and Liabilities Bank DBS Indonesia Natalina Syabana menjelaskan bahwa pertumbuhan AUM bukan hanya didorong oleh kinerja produk keuangan, tetapi juga pendekatan menyeluruh (holistic approach) kepada nasabah super kaya alias ultra high net worth individual (UHNWI).
Ia menerangkan bahwa strategi perusahaan tak hanya menerapkan produk perbankan, tetap juga menyentuh aspek edukasi finansial untuk memberikan nilai tambah menyeluruh kepada nasabah.
Misalnya, DBS menawarkan layanan akses ke fasilitas kesehatan premium dan pendampingan pendidikan finansial untuk keluarga nasabah.
Baca juga: LPS jaga stabilitas perbankan demi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Langkah ini diambil sebagai bentuk pemahaman bahwa kekayaan bagi nasabah prioritas tidak semata soal finansial, melainkan juga kesehatan dan keberlanjutan aset keluarga.
Di samping itu, guna menunjang layanan wealth management, DBS Indonesia mengandalkan tim khusus seperti Chief Investment Office (CIO), relationship manager, investment counsellor, dan insurance specialist yang berfungsi menerjemahkan dinamika pasar menjadi insight dan peluang bagi nasabah.
Adapun menurut laporan Knight Frank Global Wealth Report 2024, jumlah ultra high net worth individual (UHNWI) di Asia, yakni mereka dengan aset di atas 30 juta dolar AS, diperkirakan meningkat 38,3 persen pada 2023-2028. Sementara secara spesifik, bisnis prioritas di Indonesia mencatat proyeksi pertumbuhan AUM sebesar 39 persen dari 2022 hingga 2025.
Meski kompetisi di segmen nasabah prioritas makin ketat, Natalina mengatakan Bank DBS Indonesia tetap optimistis mempertahankan pertumbuhan dua digit dengan pendekatan yang terpersonalisasi dan inovatif.
“Jadi yang kita lihat adalah dengan approach yang itu holistic approach,” ungkapnya.
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Bank DBS Indonesia gandeng Easycash tingkatkan penyaluran kredit
- 8 Februari 2025
Bank DBS salurkan kredit 20 juta dolar ke Indorama
- 15 Januari 2025
Rekomendasi lain
Cara cek pulsa IM3 Indosat
- 4 Juli 2024
Ketentuan Jam operasional Puskesmas di setiap wilayah Indonesia
- 12 Oktober 2024
Panduan lengkap cara daftar NPWP online 2025 melalui Coretax
- 8 Januari 2025
Jadwal sholat selama bulan puasa Ramadhan 2025
- 27 Februari 2025