Penanganan TBC di DKI lebih ke promotif berbasis kewilayahan

Penanganan TBC di DKI lebih ke promotif berbasis kewilayahan

  • Rabu, 18 Juni 2025 21:22 WIB
  • waktu baca 2 menit
Penanganan TBC di DKI lebih ke promotif berbasis kewilayahan
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati memberi keterangan di Jakarta. ANTARA/Khaerul Izan

Jakarta (ANTARA) – Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan program terbaru dalam rangka penanganan tuberkulosis (TBC) di Jakarta lebih ke arah promotif dengan mendirikan kampung siaga TBC di sejumlah wilayah.

“Jadi program TBC itu sesuatu yang jadi prioritas kita dan ini sudah dilakukan dari tahun ke tahun,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, beragam program untuk menangani TBC di DKI telah dilakukan seperti langkah promotif, preventif sampai kuratif.

Baca juga: Soal kasus TBC, Pramono: Belum perlu ditanggapi berlebihan

Ia menyatakan bahwa langkah tersebut memang sampai saat ini masih dilakukan, dan yang terbaru yaitu dengan langkah promotif berbasis kewilayahan.

Ani mengatakan bahwa program tersebut dengan cara mendirikan kampung siaga TBC, di mana saat ini terdapat 274 kampung siaga TBC.

“Kita bikin kampung siaga TBC. Jadi di setiap wilayah, di setiap kelurahan ada kegiatan kampung siaga TBC,” ujarnya.

Dengan adanya kampung siaga TBC itu, maka kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungannya bebas dari TBC semakin kuat.

Selain itu, kampung siaga TBC juga memberikan dukungan dan pendampingan kepada penderita agar mau menyelesaikan pengobatan yang cukup lama.

“Kampung ini bisa memberikan semangat, motivasi dan juga menjaga lingkungannya untuk tidak TBC, itu dilakukan dalam unit yang paling kecil,” katanya.

Baca juga: Pemprov DKI ajak warga berpartisipasi bantu kendalikan tuberkulosis

Baca juga: Kasusnya capai 30 ribu, Dinkes DKI gencarkan Kampung Siaga TBC

Ani mengatakan bahwa setiap tahun DKI Jakarta ditargetkan untuk menemukan warga yang terjangkit TBC sebanyak 70 ribu orang.

Untuk itu, Dinas Kesehatan terus berupaya mencari penderita TBC, agar bisa diobati dan diminimalkan penyebarannya karena TBC ini penyakit yang menular.

“Ada sekitar 70 ribu kasus yang harus ditemukan. Dan hingga saat ini ada 20 ribu lebih yang telah kami tangani,” katanya.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pertamina EP catatkan laba sebesar 483 juta dolar AS

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pertamina EP catatkan laba sebesar 483 juta dolar AS Kamis, 19 Juni 2025 00:48 WIB waktu baca 2…

    Polisi selidiki temuan potongan tubuh manusia di Sumbar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Polisi selidiki temuan potongan tubuh manusia di Sumbar Kamis, 19 Juni 2025 00:24 WIB waktu baca 2 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *