Rosan percepat perbaikan iklim investasi di Indonesia lewat deregulasi

Rosan percepat perbaikan iklim investasi di Indonesia lewat deregulasi

  • Jumat, 13 Juni 2025 00:57 WIB
  • waktu baca 2 menit
Rosan percepat perbaikan iklim investasi di Indonesia lewat deregulasi
Tangkapan layar – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang disiarkan di akun youtube Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta, Kamis (12/6/2025). ANTARA/Harianto

Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menekankan bahwa percepatan perbaikan iklim investasi nasional dilakukan melalui deregulasi dan pemangkasan biaya agar potensi investasi Indonesia optimal dan mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas.

“Dari sisi investasi kita harus senantiasa melakukan reformasi dari sisi kebijakannya, peraturannya, dan juga dari sisi bagaimana kita harus memotong biaya-biaya yang harus dikeluarkan,” kata Rosan dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang dipantau secara daring di akun YouTube Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan di Jakarta, Kamis.

Pemerintah melalui Kementerian Investasi tengah menjalankan deregulasi demi menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan mempercepat realisasi komitmen investasi di berbagai sektor strategis dalam negeri. Kementerian itu telah membentuk Satuan Tugas guna melakukan hal tersebut.

“Kalau tidak, potensi ini hanya menjadi potensi saja, dan tantangan untuk mengaktifasi akan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Jadi kita harus melakukan percepatan di sini,” ujarnya.

Rosan menyebut langkah konkret seperti UU Omnibus Law 2021 merupakan fondasi awal reformasi investasi yang terus diperbarui demi memberikan kepastian hukum dan efisiensi bagi investor di Indonesia.

Baca juga: Menteri Rosan sebut potensi energi terbarukan Indonesia capai 3.700 GW
Baca juga: Menteri Rosan: Infrastruktur butuh investasi 644 miliar dolar AS

Salah satu inisiatif besar adalah integrasi perizinan dari 18 kementerian dan lembaga ke dalam satu atap di bawah Kementerian Investasi guna menyederhanakan proses perizinan usaha secara nasional.

“Kita tahu bahwa di masa lampau itu masih ada online kebijakan satu atap, tapi tidak bekerja dengan maksimal,” tegas dia.

Dia menyebutkan saat ini enam kementerian telah bergabung dalam sistem terpadu, dan diharapkan 12 kementerian lainnya menyusul agar perizinan lebih efisien, transparan, dan ramah bagi pelaku usaha.

“Kita akan selalu terus melakukan reformasi sehingga iklim investasi Indonesia akan membaik,” ucap Rosan.

Menurut dia investasi akan semakin baik dengan kejelasan waktu perizinan, karena investasi jangka panjang menuntut kepastian, tata kelola yang baik, serta dukungan sistem yang berdaya saing tinggi.

Bagi Rosan, manfaat investasi bukan hanya pengembalian modal, tetapi juga penciptaan pekerjaan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.

“Karena kalau berinvestasi tidak hanya di Indonesia saja, di seluruh dunia (juga), kita tidak mau kalau ada sesuatu yang tidak semestinya terjadi. Karena ini kan satu komitmen jangka panjang,” kata Rosan.

Baca juga: Rosan pastikan investasi Danantara hadirkan lapangan kerja baru
Baca juga: Menteri Rosan pastikan industri dan hilirisasi rumput laut difokuskan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    KPK gelar Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi selama 13 Juni-30 Juli

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi KPK gelar Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi selama 13 Juni-30 Juli Sabtu, 14 Juni 2025 04:07 WIB waktu baca…

    KPK harap kenaikan gaji untuk hakim jadi benteng dari godaan korupsi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi KPK harap kenaikan gaji untuk hakim jadi benteng dari godaan korupsi Sabtu, 14 Juni 2025 03:45 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *