
Paus angkat uskup pembantu di Fuzhou, China siap pererat hubungan
- Jumat, 13 Juni 2025 00:51 WIB
- waktu baca 3 menit

Beijing (ANTARA) – Pemerintah China mengaku ingin terus meningkatkan hubungan dengan Takhta Suci Vatikan di bawah kepemimpinan Paus Leo XIV, yang ditunjukkan dengan pengakuan terhadap uskup pembantu di Keuskupan Agung Fuzhou.
“Dengan upaya bersama dari kedua belah pihak, perjanjian sementara mengenai pengangkatan uskup dapat dilaksanakan dengan lancar. China siap bekerja sama dengan Vatikan untuk terus meningkatkan hubungan China-Vatikan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis (12/6).
Takhta Suci Vatikan pada Rabu (11/6) dalam pernyataan resmi menyampaikan bahwa Paus Leo XIV menunjuk Joseph Lin Yuntuan sebagai uskup pembantu Keuskupan Agung Fuzhou, China.
Joseph Lin Yuntuan sesungguhnya diangkat pada 5 Juni 2025, tapi baru diakui jabatannya berdasarkan hasil lebih lanjut dari dialog antara “Takhta Suci dan otoritas China” soal Perjanjian Sementara antara Takhta Suci Vatikan dan China pada 11 Juni 2025.
“Dalam beberapa tahun terakhir, China dan Vatikan telah menjaga komunikasi dan meningkatkan saling pengertian serta kepercayaan melalui dialog yang konstruktif,” tambah Lin Jian.
Joseph Lun Yuntuan lahir di Fuqing, Fujian, pada 12 Maret 1952. Ia mengikuti seminari keuskupan Fuzhou pada 1979 hingga 1983 dan ditahbiskan menjadi pastur pada 9 April 1984.
Sejak 1984 hingga 1994 dan 1996 sampai 2002, ia menjabat sebagai pastur paroki di berbagai paroki di keuskupan Fuzhou.
Pada 1985, ia juga menjadi pengajar di seminari keuskupan tersebut. Dari 1994-1996, dan 2000-2003, ia menjabat sebagai wakil direktur komisi ekonomi keuskupan. Pada saat yang sama, selama beberapa tahun, ia menjadi delegasi episkopal.
Sementara pada periode 2003-2007, ia menjabat sebagai administrator keuskupan, pada 2008-2013, ia membantu Administrator Apostolik wilayah sebagai delegasinya.
Dari 2013 hingga 2016, Joseph Lun Yuntuan diangkat sebagai Administrator Apostolik ad nutum Sanctae Sedis dan menerima tahbisan episkopal pada 28 Desember 2017.
Secara global, 84 uskup baru telah dipilih pada tahun 2025. Hingga saat ini, Paus Leo XIV telah menunjuk 15 uskup baru di Eropa, Asia, Afrika, Amerika Selatan, dan AS.
China dan Takhta Suci Vatikan diketahui telah memutuskan hubungan diplomatik pada 1951. Vatikan merupakan satu-satunya negara di Eropa yang memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan.
Namun, China dan Takhta Suci Vatikan di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus memiliki perjanjian sejak 2018 dan kemudian diperpanjang pada 2024 yang memungkinkan komunitas Katolik di China untuk memilih uskup dan kemudian meminta Vatikan menyetujui mereka.
Kesepakatan tersebut memang dirancang untuk mendekatkan umat Katolik yang mengikuti gereja resmi yang didukung negara di China dan umat yang setia kepada Vatikan dan Paus sebagai pemimpin tertinggi gereja.
Baca juga: China-Vatikan perpanjang perjanjian sementara soal pengangkatan uskup
Baca juga: Pemerintah China restui pengangkatan uskup baru
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Baju adat Riau: mengenal jenis, sejarah beserta filosofinya
- 28 Agustus 2024
Lirik lagu “Garuda Pancasila”
- 31 Juli 2024
Hukum menikahi janda dalam Islam
- 14 September 2024
Otorita IKN buka 600 lowongan untuk CPNS 2024
- 23 Agustus 2024
Pinjaman KUR BRI 2025, ini syarat dan tabel cicilan terbaru
- 21 Januari 2025
Ini rincian biaya transaksi di ATM Bersama dan ATM Link
- 8 November 2024