
Kemenag: Dharmayatra perkuat Borobudur jadi destinasi religi dunia
- Jumat, 13 Juni 2025 05:26 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha (Dirjen Bimas Buddha) Kementerian Agama (Kemenag) Supriyadi mendukung pelaksanaan uji coba ziarah spiritual atau dharmayatra bertajuk “Cultural Spiritual Inclusive” di Candi Borobudur.
Menurut Supriyadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, pelaksanaan dharmayatra di Magelang pada Kamis (12/6) itu berpotensi memperkuat posisi Candi Borobudur sebagai destinasi wisata religi umat Buddha Indonesia, bahkan dunia.
“Ditjen Bimas Buddha telah secara masif terus melakukan kegiatan keagamaan dan mempromosikan Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Sewu sebagai Wisata Religi Umat Buddha Indonesia dan dunia. Berbagai kegiatan keagamaan digelar di Candi Borobudur seperti peringatan detik-detik Waisak, Kathina, Magha Puja, Asadha Chanting, Pabajja Samanera dan kegiatan lainnya,” ucapnya.
Diketahui, terdapat sekitar seratus lima puluh umat Buddha yang mengikuti uji coba dharmayatra itu. Mereka yang datang dari berbagai perwakilan organisasi keagamaan dan perguruan tinggi Buddha itu merasa bisa lebih khusyuk dan nyaman bersembahyang karena seluruh prosesi peribadatan dilakukan bersama-sama serta dibimbing langsung para bhikku dan banthe.
Lebih lanjut, Pemimpin Ibadah Uji Coba Kunjungan Wisata Spiritual Borobudur Bhikkhu Ditti Sampanno menjelaskan, dalam agama Buddha dharmayatra dimaknai sebagai kegiatan berkunjung ke situs-situs Buddhis dengan tujuan bukan sekadar wisata, melainkan juga perjalanan spiritual yang memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan tentang dharma serta menambah keyakinan.
Baca juga: Indonesia-Prancis teken kerja sama strategis kebudayaan di Borobudur
Baca juga: Rawa Pening masuk pengembangan aglomerasi wisata dengan Borobudur
Kegiatan tersebut, kata dia, menjadi rangkaian untuk menguji seberapa lama, seberapa jauh umat Buddha bisa melaksanakan Cultural Spiritual Inclusive.
“Targetnya 150 orang per jam. Kita diberi waktu jam 7 sampai jam 9. Harapannya 150 orang per jam, jadi dalam dua jam bisa 300 orang. Nah, ini adalah trial untuk bagaimana pelaksanaan satu jam apa saja yang bisa kita lakukan. Ternyata, dalam satu jam kita bisa melakukan puja atau persembahyangan, penghormatan kemudian meditasi serta Puja Mandala di Candi Borobudur,” kata dia.
Menurut dia, dengan pangsa pasar umat Buddha yang mencapai sekitar 400 juta di dunia, destinasi wisata spiritual di Candi Borobudur itu sangat memungkinkan untuk dilanjutkan.
“Kalau permohonan saya ke depan tidak dibatasi waktu, namun cukup diberikan satu tempat yang khusus. Jadi, tidak mengganggu wisatawan yang biasa dan juga kita bisa melaksanakan kegiatan dengan baik. Atau kalau tidak, diberikan waktu malam, misalkan pukul 4 sore sampai 9 malam,” ucap dia.
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan uji coba itu digelar berkat kolaborasi antara yayasan, majelis, serta perguruan tinggi dan lembaga pendidikan agama Buddha, bahkan agen travel setempat.
“Ini adalah trial yang kita lakukan, bekerja sama dengan Daya Nusa atau Yayasan Dharmayatra Nusantara Utama yang berlokasi di Borobudur di bawah Kementerian Agama dan juga kita bekerja sama dengan berbagai majelis-majelis agama Buddha yang ada di Indonesia, serta perguruan tinggi dan lembaga pendidikan agama Buddha,” jelas dia.
Baca juga: Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur
Baca juga: Ribuan umat Buddha ikuti detik-detik Waisak 2569 BE di Borobudur
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Lengkap, ini daftar cabor dan venue PON 2024 di Sumatra Utara
- 31 Agustus 2024
Niat Shalat Jumat, Arab dan latin beserta artinya
- 29 Agustus 2024
Rekomendasi daftar film bioskop Indonesia terbaru 2024
- 16 September 2024
Lirik lagu Batak “Mardua Holong” dan maknanya
- 15 Agustus 2024
Cara buka jenis tabungan BRI, beserta biaya dan bunganya
- 15 Oktober 2024
Cara mudah reservasi pasien BPJS di Rumah Sakit Siloam
- 22 November 2024
Tujuan pernikahan dalam Islam
- 30 Juli 2024