BMKG ungkap tiga faktor pemicu suhu udara dingin di NTB

BMKG ungkap tiga faktor pemicu suhu udara dingin di NTB

  • Jumat, 13 Juni 2025 12:21 WIB
  • waktu baca 3 menit
BMKG ungkap tiga faktor pemicu suhu udara dingin di NTB
Arsip – Dua anak mencari kerang yang terjebak air laut surut di Pelabuhan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (16/7/2023). ANTARA/Sugiharto Purnama

Mataram (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan perbedaan tekan udara, tutupan awan, hingga gerak semu tahunan matahari menjadi pemicu suhu udara terasa dingin saat malam hingga pagi di Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Saat ini angin bergerak ke utara membawa udara yang lebih dingin dan lebih kering dari Australia ke Indonesia,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM), Satria Topan Primadi dalam laporan di Mataram, Jumat.

Satria menjelaskan Benua Australia yang berada di belahan bumi selatan mendingin secara signifikan menyebabkan udara yang dingin dan padat tenggelam, sehingga membentuk sistem bertekanan tinggi.

Pada saat yang sama, Indonesia tetap hangat karena lokasi berada di khatulistiwa yang beriklim tropis. Udara panas di atas khatulistiwa naik menciptakan zona bertekanan rendah. Perbedaan tekanan itu lantas mendorong angin dari daerah bertekanan tinggi di atas Australia menuju daerah bertekanan rendah di atas Indonesia.

Pola monsun Australia selama musim dingin memfasilitasi pergerakan massa udara dingin menuju Indonesia melalui sirkulasi angin musiman yang didorong oleh sistem tekanan dan suhu yang kontras.

Faktor kedua pemicu udara dingin adalah langit cerah saat malam hari membuat suhu malam lebih dingin. Awan berfungsi seperti selimut yang memantulkan kembali radiasi panas ke permukaan, sehingga mencegah udara di permukaan menjadi terlalu dingin.

Ketika langit tanpa awan, maka radiasi panas dilepas ke atmosfer menyebabkan suhu udara cenderung dingin. Sebaliknya, tutupan awan yang banyak saat malam dapat mengurangi penurunan suhu karena awan memerangkap panas yang dipancarkan dari permukaan bumi.

Pergerakan matahari setiap tahun memicu udara dingin karena menyebabkan sedikit variasi jumlah energi matahari yang diterima di Indonesia, meski letaknya di dekat garis khatulistiwa.

“Pada waktu-waktu tertentu dalam setahun, seperti musim kemarau saat ini matahari berada di belahan bumi utara, tidak tepat di atas kepala, pemanasan siang hari sedikit berkurang di wilayah NTB yang berada di selatan ekuator,” papar Satria.

Dia menjelaskan tanah dan udara menyerap lebih sedikit panas saat siang hari, sehingga lebih sedikit panas yang tertahan ataupun dilepaskan pada malam hari. Akibatnya, suhu malam hari bisa lebih sejuk karena panas yang disimpan di siang hari lebih sedikit untuk menjaga udara tetap hangat setelah matahari terbenam.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid pada 13 Juni 2025, suhu udara paling rendah 19 derajat Celcius saat malam dan 32 derajat saat siang. Kecepatan angin mencapai 28 kilometer per jam dengan kelembaban udara rentang 60 sampai 100 persen.

Baca juga: BMKG: Potensi hujan masih terjadi di awal musim kemarau di NTB

Baca juga: BMKG: Waspada potensi banjir rob di pesisir NTT pada 13-14 Juni 2025

Baca juga: BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas kota besar dan ROB di pesisir

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Inovasi regulasi, kebijakan fiskal dalam pembiayaan Kopdes Merah Putih

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Telaah Inovasi regulasi, kebijakan fiskal dalam pembiayaan Kopdes Merah Putih Oleh Lucky Akbar *) Rabu, 30 Juli 2025…

    Tembus Fortune Global 500, PLN perkuat daya saing di kancah Dunia

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Tembus Fortune Global 500, PLN perkuat daya saing di kancah Dunia Rabu, 30 Juli 2025 15:25 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *