Lukisan karya Sudjana Kerton dipamerkan di Gunung Sahari

Lukisan karya Sudjana Kerton dipamerkan di Gunung Sahari

  • Kamis, 12 Juni 2025 23:25 WIB
  • waktu baca 3 menit
Lukisan karya Sudjana Kerton dipamerkan di Gunung Sahari
Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha tengah menikmati sketsa karya Sudjana Kerton yang dipamerkan di Art:1 New Museum, Jalan Rajawali Selatan Raya, Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025). ANTARA/Ganet

Jakarta (ANTARA) – Lukisan karya almarhum Sudjana Kerton dapat dinikmati pencinta seni melalui pameran yang berlangsung di Art:1 New Museum, Jalan Rajawali Selatan Raya, Gunung Sahari Utara, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada 12-26 Juni.

“Pameran ini untuk mengangkat kembali warisan Sudjana Kerton dengan menampilkan beragam peran pentingnya sebagai seniman, sejarawan visual dan sumber inspirasi bagi generasi berikutnya,” kata kurator pameran, Sadiah Boonstra saat pembukaan di Jakarta, Kamis.

Sadiah menjelaskan karya Sudjana Kerton tidak sekadar kumpulan lukisan, tetapi di dalamnya terdapat catatan hidup tentang pendirian dan perkembangan sebuah bangsa, yang dipresentasikan melalui mata unik dan penuh empati seorang seniman yang sekaligus adalah pengamat tajam dan juga pelaku sejarah.

Pameran ini juga diisi dengan kegiatan diskusi tentang mengapa karya seniman asal Kota Bandung, Jawa Barat, selama ini kurang mendapat perhatian di dunia seni, sekaligus mengulas relevansi karyanya dalam wacana seni masa kini.

Tjandra Kerton, putri dari Sudjana Kerton mengatakan, di tahun-tahun terakhir, ayahnya secara informal membimbing mahasiswa seni dari berbagai sekolah seni di Bandung, mengingatkan mereka untuk tetap setia pada diri sendiri dan identitas mereka sebagai seniman Indonesia.

“Beliau berpendapat dengan mempertahankan identitas Indonesia akan membuat karya seni memiliki integritas,” katanya.

Baca juga: “Jakarta Future Festival” jaring gagasan untuk masa depan kota

Sudjana Kerton (22 November 1922-6 April 1994) dikenal sebagai seorang seniman, ilustrator dan reporter yang sangat berdedikasi, menangkap intensitas revolusi Indonesia dengan ketepatan luar biasa.

Di Yogyakarta, ia bekerja untuk surat kabar “Patriot,” bersama tokoh-tokoh seperti Usmar Ismail. Sketsanya yang menggambarkan suasana perang kemerdekaan, seperti wajah-wajah lelah para pejuang dan ketegangan di meja perundingan, menjadi dokumen sejarah yang tak ternilai.

Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha yang hadir untuk membuka pameran berharap karya Sudjana baik berupa sketsa dan lukisan diharapkan dapat menggugah semangat generasi muda untuk berkreasi di bidang seni.

Dia juga berharap seniman-seniman muda dapat menangkap dinamika yang ada di masyarakat untuk dapat menuangkan ke dalam lukisan.

Pameran bertajuk “The Hidden Treasures of Sudjana Kerton” menjadi kesempatan untuk meninjau ulang karya-karya warisannya dan mempertimbangkan potensinya sebagai inspirasi bagi generasi seniman masa depan.

Baca juga: Pameran jaring ikan bekas di Jakarta suarakan kepedulian kondisi laut

Meski kurang mendapat perhatian dalam narasi sejarah seni rupa Indonesia sebelumnya, karya Kerton menawarkan pandangan yang unik dan bernuansa tentang sejarah dan identitas Indonesia, sekaligus menyoroti bagaimana seni rupa modern Indonesia saling terkait dengan tren global.

“Karya Kerton menyajikan narasi visual yang langka dan personal tentang revolusi Indonesia dari sudut pandang seorang seniman-reporter, serta memberikan wawasan penting tentang perjalanan dari penindasan kolonial menuju kemerdekaan nasional,” katanya.

Kerton menghabiskan lebih dari 25 tahun di Eropa dan Amerika, yang mempengaruhi kehidupan dan sudut pandang seninya.

Setelah kembali ke Indonesia pada tahun 1976, ia memulai periode yang dianggap sebagai masa paling produktif dan berpengaruh dalam kariernya, menciptakan karya yang menggabungkan teknik-teknik pengaruh Barat dengan tema-tema Indonesia.

Baca juga: Ini angkutan umum menuju “Jakarta Future Festival 2025” di TIM

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    India kaji larangan sementara Boeing 787-8 usai musibah di Ahmedabad

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi India kaji larangan sementara Boeing 787-8 usai musibah di Ahmedabad Sabtu, 14 Juni 2025 03:22 WIB waktu baca…

    Dinkes catat 779 ibu hamil usia anak di Lombok Timur selama 2024

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Dinkes catat 779 ibu hamil usia anak di Lombok Timur selama 2024 Sabtu, 14 Juni 2025 02:59 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *