
Luhut: Penyaluran bansos bakal gunakan “GovTech” pada akhir tahun
- Kamis, 12 Juni 2025 14:23 WIB
- waktu baca 2 menit

Presiden menargetkan peluncuran GovTech ini pada Agustus mendatang
Jakarta (ANTARA) – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan penyaluran bantuan sosial (bansos) akan menggunakan layanan digital pemerintah atau government technology (GovTech) pada akhir tahun.
“Semoga kita bisa mulai mencoba sistem ini pada akhir tahun melalui program bansos,” kata Luhut dalam agenda International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis.
Menurut Luhut, langkah itu merupakan bagian dari upaya disiplin fiskal pemerintah, di mana pemerintah melakukan efisiensi belanja sembari meningkatkan pendapatan produktif.
Dengan menerapkan digitalisasi pada layanan pemerintahan, diharapkan dapat mendukung kinerja fiskal yang lebih disiplin.
“Itulah sebabnya Presiden Prabowo Subianto mendorong untuk bergerak cepat dengan teknologi. Presiden menargetkan peluncuran GovTech ini pada Agustus mendatang,” ujar Luhut.
Prabowo sebelumnya telah meluncurkan e-katalog yang telah menjangkau 90 persen pengadaan pemerintah. Dia meyakini langkah ini mendorong penghematan hingga 30-40 persen.
Selain e-katalog, pemerintah juga memiliki Simbara, yakni sistem informasi yang ditujukan untuk sektor mineral dan batu bara.
Sebelumnya, Luhut menyebut implementasi Digital Public Infrastructure (DPI) terhadap Program Keluarga Harapan (PKH), salah satu program perlindungan sosial (perlinsos), diproyeksikan bisa menghemat anggaran hingga Rp17 triliun per tahun.
Hasil perhitungan itu diperoleh dari Rapat Koordinasi bersama Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), serta sejumlah pemangku kepentingan terkait.
Rapat meninjau penerapan DPI yang dimulai dengan digitalisasi pada program perlinsos di Indonesia.
Rapat ini menjadi bagian dari upaya percepatan implementasi GovTech Indonesia, yang merupakan amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, dengan target penyelesaian sebelum 17 Agustus 2025.
Luhut menekankan bahwa sistem bantuan sosial yang lebih tepat sasaran, transparan, dan bebas dari penyimpangan harus segera diwujudkan untuk memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat.
“Namun, efisiensi bukan satu-satunya tujuan. Kami ingin memastikan kehadiran negara semakin terasa bagi masyarakat yang paling membutuhkan,” tambah Luhut.
Baca juga: Luhut sebut bakal ada 67 ribu lapangan kerja baru akhir tahun ini
Baca juga: Luhut bocorkan anggaran MBG bisa tembus Rp300 triliun tahun depan
Baca juga: Luhut yakin program Prabowo bisa bikin pertumbuhan 8 persen tercapai
Baca juga: Luhut ingin perhitungan tingkat kemiskinan RI direvisi
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Enam perkara yang dilarang dilakukan wanita Muslim saat haid
- 30 Agustus 2024
Squid Game 2: Inilah sinopsis dan daftar pemain yang akan tampil
- 27 Desember 2024
Keutamaan puasa Rajab dan manfaatnya bagi umat Islam
- 31 Desember 2024
WhatsApp GB, ini penjelasan, keunggulan, dan risikonya
- 9 Oktober 2024
Cara dan syarat daftar jadi pendamping lokal desa (PLD) Kemendes
- 10 Desember 2024
Cek zodiak berdasarkan tanggal lahir
- 16 Agustus 2024
TPG 2025 cair tepat waktu, ini syarat dan jadwalnya
- 30 Januari 2025