DJKI paparkan hasil kerjasama multilateral guna tumpas pembajakan film

DJKI paparkan hasil kerjasama multilateral guna tumpas pembajakan film

  • Kamis, 12 Juni 2025 00:23 WIB
  • waktu baca 2 menit
DJKI paparkan hasil kerjasama multilateral guna tumpas pembajakan film
Penyidik kekayaan intelektual (KI) Kementerian Hukum Sunarwaty Panggabean (keempat kanan) saat panel diskusi film sukses Indonesia yang diinisiasi Motion Picture Association di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (11/6/2025). ANTARA/Abdu Faisal

Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia melalui Penyidik kekayaan intelektual (KI) Sunarwaty Panggabean memaparkan hasil kerja sama multilateral dengan beberapa negara asing, untuk memberantas pembajakan film.

“Saat merangkul Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan (MCST), Kepolisian Nasional Korea (KNPA), dan interpol dalam operasi gabungan tahun 2023-2024, DJKI berhasil menangkap tiga pelaku 'internet protocol television (IPTV) ilegal lintas negara,” kata Panggabean dalam diskusi panel di Jakarta, Rabu.

Baca juga: 10 Film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak

Selain itu DJKI juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Homeland Security Investigations (HSI) Amerika Serikat dan MCST Korea Selatan pada 2024 lalu.

Langkah strategis ini ditujukan untuk memperkuat penegakan hukum kekayaan intelektual (KI) secara global, sekaligus mengirimkan pesan tegas kepada para pelaku pembajakan.

Ke depannya, kata Panggabean, DJKI akan bertransformasi menjadi lebih proaktif, berbasis intelijen, dan didukung teknologi canggih guna memperkuat upaya pemberantasan pembajakan digital di Indonesia.

Tak hanya itu, platform Edukasi Kekayaan Intelektual Indonesia (EKII) terus dikembangkan sebagai sarana edukasi bagi masyarakat.

“Untuk meraih sebuah kesuksesan itu tidak bisa dilakukan sendiri. Maka kolaborasi dan kemitraan yang kuat merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan bersama,” ujar dia pula.

Keseluruhan diskusi ini menggarisbawahi bahwa industri film Indonesia tidak hanya mengalami pertumbuhan kuantitas, tetapi juga kualitas dan diversifikasi.

Data Media Partners Asia memproyeksikan total kunjungan bioskop di Indonesia mencapai 126 juta pada 2024, dengan 65 persen (lebih dari 80 juta dolar) didominasi film lokal.

Pendapatan layanan “streaming video on demand” (SVOD) juga diprediksi melonjak dari 123 juta dolar pada 2020 menjadi 403 juta dolar pada 2024, dengan proyeksi layanan melampaui 23 juta pelanggan pada 2025.

Baca juga: Film “Assalamualaikum Beijing 2” gambarkan keindahan Ningxia, China

Baca juga: Sineas Indonesia sudah sutradarai film yang dibintangi aktor Hollywood

Baca juga: Film Indonesia Mama Jo raih penghargaan di Festival Film Golden FEMI

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kemarin, kajian Giant Sea Wall hingga bantuan beras RI ke Palestina

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kemarin, kajian Giant Sea Wall hingga bantuan beras RI ke Palestina Jumat, 13 Juni 2025 07:15 WIB waktu…

    Gaji hakim naik 280 persen: Rincian sesuai golongan & masa kerja

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Gaji hakim naik 280 persen: Rincian sesuai golongan & masa kerja Jumat, 13 Juni 2025 07:09 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *