
Anggota DPR dorong Tambora jadi KSN konservasi dan eduwisata
- Rabu, 11 Juni 2025 12:24 WIB
- waktu baca 2 menit

Mataram, NTB (ANTARA) – Anggota Komisi IV DPR Johan Rosihan mendorong Taman Nasional Gunung Tambora, Nusa Tenggara Barat, menjadi kawasan strategis nasional (KSN) berbasis konservasi dan kebudayaan serta sebagai pusat eduwisata berkelanjutan di Pulau Sumbawa.
Dalam keterangannya yang diterima di Mataram, NTB, Rabu, Johan mengatakan bahwa Gunung Tambora bukan sekadar destinasi wisata alam, tetapi merupakan kawasan yang menyimpan nilai ekologis, historis, dan strategis dalam kebijakan pembangunan nasional.
“Tambora adalah simfoni alam, sejarah, dan masa depan konservasi Indonesia. Kita tidak bisa lagi memisahkan antara pelestarian, edukasi, dan pengembangan ekonomi lokal berbasis wisata berkelanjutan,” ujar Johan saat berada di Puncak Tambora.
Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTB 1 Pulau Sumbawa ini melakukan pendakian ke puncak Gunung Tambora bersama tim dari Taman Nasional Tambora.
Baca juga: Museum NTB ajari warga merawat artefak letusan Gunung Tambora
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmennya dalam mendorong pelestarian kawasan konservasi sekaligus pengembangan Tambora sebagai pusat edukasi dan pariwisata berkelanjutan di Pulau Sumbawa.
Johan menegaskan perlunya pengelolaan terpadu yang tidak hanya fokus pada pelestarian alam, tetapi juga penguatan identitas sejarah dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Letusan Tambora pada 1815 merupakan peristiwa vulkanik terbesar dalam sejarah modern yang berdampak global.
Oleh sebab itu, Johan menilai narasi sejarah besar ini belum sepenuhnya diangkat dalam sistem pendidikan nasional maupun dalam kerangka promosi wisata budaya.
Karena itu, Johan mendorong pemerintah pusat menetapkan Tambora sebagai KSN berbasis konservasi dan kebudayaan.
Ia juga mengusulkan dibentuknya pusat interpretasi geowisata dan edukasi berbasis sejarah serta program kolaborasi riset internasional untuk menarik perhatian dunia terhadap pentingnya pelestarian kawasan ini.
“Dulu Tambora menyapa dunia melalui letusannya yang mengubah iklim global. Kini, saatnya dunia menyapa Tambora melalui riset, konservasi, dan pariwisata edukatif yang berkeadilan,” tegas Johan.
Selain mendorong kebijakan konservasi, Johan juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat lokal sebagai pelaku utama dalam sistem ekowisata dan pengawasan kawasan.
Menurutnya, pendekatan berbasis kearifan lokal adalah kunci keberhasilan pengelolaan jangka panjang.
“Ini adalah langkah kami untuk mengangkat Tambora dalam agenda kebijakan nasional, dan mengundang semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, akademisi, maupun komunitas lokal untuk menjadikan Tambora sebagai teladan dalam harmoni antara alam, budaya, dan pembangunan,” kata Johan.
Baca juga: Anggota DPR: Kebijakan tarif Trump jadi momentum perkuat pangan lokal
Baca juga: Anggota DPR dorong pemerintah kurangi ketergantungan impor pangan
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Strategi NTB menggaet wisatawan untuk berkunjung
- 20 jam lalu
Rekomendasi lain
Berapa besaran “tukin” PNS 2024?
- 7 Agustus 2024
6 kampus buka jalur Tahfidz Al-Quran 2025, peluang untuk para santri
- 11 Februari 2025
Lirik lagu BCL feat Ari Lasso – “Aku dan Dirimu”
- 26 Agustus 2024
Cara dan syarat bikin kartu kredit BCA
- 17 Juli 2024
Lirik lagu Lady Gaga dan Bruno Mars “Die With a Smile”
- 27 Agustus 2024
Asal-usul sejarah Hari Pahlawan 10 November 1945 dan tujuannya
- 6 November 2024
Tren gaya rambut pria di tahun 2025
- 14 Januari 2025