TBIG: Aksi merger emiten telekomunikasi berefek positif ke industri RI

TBIG: Aksi merger emiten telekomunikasi berefek positif ke industri RI

  • Selasa, 10 Juni 2025 15:23 WIB
  • waktu baca 3 menit
TBIG: Aksi merger emiten telekomunikasi berefek positif ke industri RI
Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Helmy Yusman Santoso saat sesi doorstop seusai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa (10/6/2025). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)

Kita melihatnya jangka panjang, dampaknya bagus sebenarnya

Jakarta (ANTARA) – Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) Helmy Yusman Santoso menyampaikan bahwa aksi merger (penggabungan) perusahaan telekomunikasi akan berdampak positif bagi industri telekomunikasi di Indonesia.

“Kita melihatnya jangka panjang, dampaknya bagus sebenarnya,” ujar Helmy saat doorstop seusai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Selasa.

Helmy menjelaskan perusahaan yang melakukan merger dalam jangka pendek akan melakukan network adjustment (penyesuaian jaringan), seiring dengan setiap perusahaan yang memiliki frekuensi, spektrum dan kapasitas yang berbeda.

Menurutnya, perusahaan yang baru melakukan merger membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk melakukan efisiensi terhadap network mereka, baru setelahnya mereka akan melakukan order menara lebih banyak lagi.

“Begitu mereka sehat dan keuangannya bagus, mereka kan pengen menambah jumlah subscriber mereka dan menambah revenue serta profit, dan itu hanya bisa dilakukan kalau mereka menambah network,” ujar Helmy.

Seiring penambahan network, lanjutnya, perusahaan infrastruktur menara seperti TBIG dan lainnya akan mendapatkan efek domino berupa pertumbuhan.

“Mereka melakukan merger karena di dalam bisnis ini size does matter. Semakin mereka efisien, semakin mereka punya subscriber banyak, mereka bisa beroperasi lebih baik, lebih efisien, sehingga mereka menghasilkan profit yang lebih baik,” ujar Helmy.

Ia mencontohkan, Ooredoo Hutchison Asia Pte. Ltd yang melakukan merger dengan PT Indosat Tbk (ISAT) pada tahun 2022, yang pada akhirnya memberikan profit ke Indosat pada tahun 2023 dan 2024.

“Tren dari Indosat sama Hutchinson, bisa lihat tahun 2022 dan 2023 profit mereka di level Rp1 triliun, kemarin di tahun 2024 di level Rp4,9 triliun atau naik empat kali lipat,” ujar Helmy.

Ia pun memproyeksikan kinerja positif aksi merger itu juga akan diikuti oleh PT XL Axiata Tbk (EXCEL) dan PT Smart Telecom yang telah melakukan merger pada Maret 2025, menjadi PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL).

Sebagai informasi, pada tahun 2022, Ooredoo Hutchison Asia Pte. Ltd membeli 1,76 miliar saham PT Indosat Tbk (ISAT) atau yang kini berganti nama menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) dengan harga Rp 6.460,6 per saham. Secara akumulasi, total dana yang digelontorkan mencapai Rp 11,37 triliun.

Pada Maret 2025, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) bersama PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren), dan PT Smart Telecom Tbk (SmartTel) resmi menggabungkan usaha (merger) menjadi entitas baru bernama XLSmart.

Nilai transaksi penggabungan usaha EXCL dengan Smarfren Telecom dan Smart Telecom tercatat mencapai Rp22,41 triliun, yang dihitung dari nilai pasar wajar.

Baca juga: Tower Bersama Infrastructure bagikan dividen Rp1,09 triliun

Baca juga: RUPST Mitratel setujui bagikan dividen Rp2,06 triliun

Baca juga: “Buyback” Rp3 triliun, Telkom ingin naikkan harga saham “undervalue”

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pemprov Banten kawal pengembangan inovasi TTG untuk peroleh hak paten – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Kemendes-ITB percepat pencapaian SDGs Desa berbasis TTG…

    China harap AS bekerja sama untuk implementasikan konsensus

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi China harap AS bekerja sama untuk implementasikan konsensus Kamis, 12 Juni 2025 19:22 WIB waktu baca 1 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *