
Info Haji 2024
Sebanyak enam jamaah haji Embarkasi Padang wafat di tanah suci
- Selasa, 10 Juni 2025 14:25 WIB
- waktu baca 3 menit

Padang (ANTARA) – Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat (Sumbar) Rifki menyebutkan sebanyak enam jamaah haji asal Embarkasi Padang meninggal dunia selama menjalankan rangkaian ibadah haji musim haji 1446 Hijriah.
“Hingga hari ini ada enam jamaah haji asal Embarkasi Haji Padang yang wafat di tanah suci,” kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumbar Rifki di Padang, Selasa.
Rifki merincikan enam jamaah haji yang wafat tersebut masing-masing tiga orang dari Provinsi Sumbar, dan tiga lainnya berasal dari Provinsi Bengkulu. Saidun Basirun Sena (76) calon haji asal Bengkulu Selatan dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (14/5) pukul 14.15 WAS atau pukul 18.15 WIB di Rumah Sakit King Salman Madinah, Arab Saudi.
Calon haji lainnya atas nama Syahrul Hadi Salna (70) asal Kabupaten Lebong dinyatakan meninggal dunia di hari yang sama pukul 19.15 WAS di dalam kamar hotel di Kota Madinah, Arab Saudi.
Kemudian satu jamaah Bengkulu atas nama Aidi Madri Umar (65) wafat di Kota Makkah tepatnya di Al Hassan Hotel gedung 123 pada Ahad (18/5) pukul 03.45 WAS atau 07.45 WIB.
Sementara, jamaah haji asal Sumbar yang wafat yakni Dayan Abu Bakar (80) asal Kabupaten Dharmasraya yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11. Ia ditemukan meninggal dunia di hotel transit Safari Wukuf, Assila Muzdalifah pada 3 Juni 2025.
Selanjutnya Nurleni Muhamad Ni (83) jamaah haji asal Kota Pariaman meninggal dunia pada 25 Mei di salah satu hotel. Terakhir, Yuldenis Suhar Mali (58) jamaah haji asal Kabupaten Tanah Datar tersebut meninggal dunia pada 4 Juni 2025 di Rumah Sakit Nasional Arab (RSNA).
Baca juga: Bus Shalawat kembali beroperasi layani jamaah haji ke Masjidil Haram
Rifki yang juga Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang mengatakan jika dibandingkan musim haji sebelumnya, jumlah jamaah haji asal Sumbar dan Bengkulu yang wafat di Tanah Suci tergolong kecil.
“Kalau kita lihat dan bandingkan dari musim haji tahun lalu, jumlah jamaah yang wafat tahun ini sangat sedikit,” kata dia.
Ia menjelaskan seleksi atau pelaksanaan mekanisme istithaah yang jujur dan transparan kepada calon jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci, menjadi salah satu kunci utama untuk mengurangi risiko jamaah yang wafat di Arab Saudi.
“Yang pasti kita berduka enam jamaah haji Embarkasi Padang wafat. Akan tetapi, setelah melewati puncak haji jumlah yang meninggal ini termasuk sedikit karena sebelumnya bisa belasan orang,” ujarnya.
Rifki tidak menampik dalam proses istithaah cukup banyak calon jamaah haji yang minta diloloskan atau dibantu agar bisa berangkat ke Tanah Suci. Namun, hal itu tidak dilakukan karena menyangkut ketentuan dan keselamatan selama di tanah suci.
Baca juga: Ketua Tim Asistensi PPIH apresiasi kinerja petugas kesehatan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Keuntungan dan potensi kerugian Indonesia gabung BRICS
- 10 Januari 2025
15 ide lomba 17 Agustus lucu dan menarik
- 30 Juli 2024
Daftar obat tradisional yang dilarang BPOM 2024
- 31 Juli 2024
Doa masuk dan keluar kamar mandi
- 24 Juli 2024
Segini besaran gaji karyawan Indomaret dan Alfamart
- 2 November 2024
Ketentuan Jam operasional Puskesmas di setiap wilayah Indonesia
- 12 Oktober 2024