Jakarta (ANTARA) – Perusahaan barang konsumsi Kao Indonesia menyebut bahwa penurunan daya beli masyarakat pada paruh pertama tahun 2025 belum memberikan dampak signifikan terhadap performa penjualan produk mereka.

“Kalau saat ini belum (dampak pelemahan daya beli masyarakat). Karena kami selalu memprioritaskan apa yang menjadi kepuasan konsumen dan apa yang menjadi loyalitas,” kata Wakil Direktur Pemasaran Kao Indonesia Susilowati saat ditemui usai jumpa pers di Jakarta, Selasa,

Selain angka penjualan, kata Susilowati, respons konsumen terhadap produk-produk yang dipasarkan juga menjadi indikator penting dalam mengukur pertumbuhan bisnis mereka.

Baca juga: Ekonom: Deflasi Mei hanya peringatan ekonomi belum kembali normal

“Tentu ada nilai penjualan, tapi yang penting bagaimana review mereka. Di saat mereka mengatakan produk kami berkualitas, mereka senang menggunakan produk kami. Sebenarnya yang kami cari adalah loyalitas konsumen itu sendiri,” ujar Susilowati.

Sejumlah produk yang paling laris di pasaran selama semester pertama tahun 2025 adalah popok, pembalut, dan sabun mandi.

Pada perayaan hari jadinya yang ke-40, mereka meluncurkan produk Biore Breeze Deodorant, yang ditargetkan bisa meraih posisi tiga besar dari produk-produk serupa yang dijual di platform e-commerce.

Baca juga: Pedagang hewan kurban sebut daya beli masyarakat menurun

Baca juga: OECD ramal ekonomi RI melambat, Airlangga: Kami fokus jaga daya beli

Baca juga: Pemerintah kucurkan stimulus Rp24,44 triliun jaga daya beli masyarakat

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025