Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan

  • Senin, 9 Juni 2025 20:24 WIB
  • waktu baca 3 menit
Kementan: Pentingnya kolaborasi demi capai swasembada pangan
Diskusi Akademik yang digelar oleh Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (HAF) IPB University di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (9/6/2025). ANTARA/M Fikri Setiawan

Kota Bogor (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam menjawab tantangan pembangunan nasional, khususnya swasembada pangan.

Hal tersebut disampaikan dalam Diskusi Akademik yang digelar oleh Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian (HAF) IPB University di IPB International Convention Center, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah dan kalangan perguruan tinggi seperti Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB sangat krusial dalam mewujudkan cita-cita swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: Mentan proyeksikan Kopdes raup Rp50 triliun gantikan tengkulak

“Arahan Presiden sangat jelas, Indonesia harus berswasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia. Untuk mewujudkannya, kita perlu mendorong pertanian modern berbasis teknologi dan melakukan reformasi kelembagaan petani,” ujarnya.

Idha menyebutkan, selama ini Fateta IPB telah menjadi mitra strategis Kementan dalam menghasilkan berbagai inovasi dan teknologi, termasuk pengembangan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah banyak digunakan di lapangan.

“Fateta telah banyak membantu kami, baik melalui inovasi teknologi maupun peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian. Banyak staf kami yang dikirim belajar ke Fateta, dan hasilnya sangat dirasakan di tingkat petani,” katanya.

Baca juga: HA IPB perkuat kontribusi dalam Program Strategis Nasional

Selain mendukung pengembangan SDM, Fateta juga berkontribusi dalam mendampingi Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), lembaga pendidikan tinggi vokasi yang dibentuk Kementan. Sejumlah dosen Fateta bahkan turut mengajar di PEPI, dan mahasiswa PEPI pun banyak yang melanjutkan studi ke jenjang magister dan doktoral di IPB University.

“Fateta kini menjadi kiblat teknologi pertanian dan mekanisasi pertanian di Indonesia. Kami berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan,” imbuh Idha.

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Santri di Wonogiri Tewas Diduga Dirundung, 3 Anak Ditetapkan ABH

    Jakarta – Seorang santri inisial MMA (12) tewas diduga menjadi korban penganiayaan dan perundungan (bullying) di Pondok Pesantren (Ponpes) Santri Manjung, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Polisi menetapkan tiga anak sebagai…

    Duduk Perkara Bahlil Copot Ijeck dari Ketua DPD Golkar Sumut

    Jakarta – Anggota DPR RI Musa Rajekshah atau Ijeck dicopot dari posisi ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Pergantian itu disebut untuk kepentingan musyawarah daerah (Musda). Dirangkum detikcom,…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *