Oposisi Italia gelar aksi massal tuntut genosida di Gaza dihentikan

Oposisi Italia gelar aksi massal tuntut genosida di Gaza dihentikan

  • Minggu, 8 Juni 2025 21:20 WIB
  • waktu baca 3 menit
Oposisi Italia gelar aksi massal tuntut genosida di Gaza dihentikan
Ilustrasi aksi unjuk rasa di Italia. /ANTARA/Anadolu/py

Roma/Istanbul (ANTARA) – Puluhan ribu orang memadati jalan-jalan Kota Roma pada Sabtu (7/6) saat partai-partai oposisi Italia bersatu dalam aksi massa menuntut penghentian agresi genosida Israel di Gaza.

Di bawah slogan “Hentikan Pembantaian di Gaza, Akhiri Keterlibatan”, demonstrasi ini diprakarsai oleh tiga kubu oposisi utama yakni Partai Demokrat (Democratic Party) yang berhaluan tengah-kiri, Gerakan Lima Bintang (Five Star Movement) yang populis, serta koalisi Partai Hijau dan Kiri (Greens and Left Alliance).

Massa aksi membawa bendera Palestina dan poster-poster yang mengutuk kebrutalan Israel. Mereka bergerak dari Lapangan Vittorio Emanuele menuju Lapangan San Giovanni, lokasi panggung utama unjuk rasa.

Salah satu peserta aksi, Annapaola, menyebut posisi pemerintah Italia soal Gaza sebagai sesuatu yang memalukan.

“Jika kita tak bersuara dengan tegas, demokrasi Barat akan terkubur bersama Gaza,” ujarnya.

Demonstran lain, Angelo, mengatakan bahwa dia selalu hadir dalam setiap aksi solidaritas untuk Palestina.

“Yang terjadi sungguh mengerikan, dan yang lebih parah, nyaris tak ada yang membahasnya. Semua diam.”

Dalam orasi pasca-pawai, para pemimpin partai penggerak aksi menyampaikan pidato mengecam kebrutalan Israel dan menyebutnya sebagai bentuk “pembersihan etnis.”

“Kami sudah muak dengan pendudukan ilegal, muak melihat sekolah-sekolah dibom,” tegas Elly Schlein, Ketua Partai Demokrat.

“Lebih dari 50.000 orang telah tewas, termasuk lebih dari 15.000 anak-anak. Ini bukan sekadar angka — ini adalah nyawa yang hilang dan keluarga yang hancur.”

Schlein juga mengecam pemerintahan pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu yang dinilainya menggunakan kelaparan sebagai senjata, dengan memblokade bantuan pangan, air, dan medis ke Gaza selama berbulan-bulan.

Ia mengutip laporan PBB yang menyebut situasi di Gaza sebagai bentuk “pembersihan etnis.”

Ketua Gerakan Lima Bintang Giuseppe Conte turut menguatkan pernyataan tersebut.
“Kalau bukan genosida, lalu ini apa?” ujarnya.

Conte menuduh pemerintahan kanan-tengah Perdana Menteri Giorgia Meloni bersikap munafik dan lamban merespons tragedi kemanusiaan di Gaza.

Baca juga: Mesir sebut Italia dukung rencana Arab bangun kembali Gaza

“Kini mereka bilang ‘60.000 korban sudah terlalu banyak’. Tapi bagaimana dengan 30.000? Atau 40.000? Apakah itu dianggap bisa ditoleransi? Haruskah kita menunggu sampai 16.000 anak terbunuh? Warga yang hadir di sini menyatakan, ‘Kami tidak ingin jadi bagian dari kejahatan ini!’”

Ia juga menyerukan agar Italia menghentikan kerja sama militer dengan Israel, sebagaimana pemerintahannya dulu menghentikan hubungan serupa dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Sementara itu, pemimpin Aliansi Hijau dan Kiri, Angelo Bonelli, menuntut dihentikannya pembantaian Israel di Gaza dan pendudukan di Tepi Barat. “Pembantaian di Gaza dan pendudukan di Tepi Barat oleh Israel harus segera dihentikan.”

Menurut penyelenggara, lebih dari 300.000 orang ambil bagian dalam demonstrasi besar ini di Roma. Aksi solidaritas serupa juga berlangsung di kota-kota lain di Italia, termasuk aksi pro-Palestina di Milan.

Sejak Oktober 2023, Israel terus melanjutkan serangan genosidanya di Gaza di tengah berbagai seruan gencatan senjata dari dunia internasional.

Hampir 55.000 warga Palestina tewas, sebagian besar merupakan perempuan dan anak-anak.

Lembaga kemanusiaan internasional pun memperingatkan ancaman kelaparan akut bagi lebih dari dua juta penduduk Gaza.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas kejahatan terhadap warga sipil di Jalur Gaza.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Italia kirim 15 ton bantuan kemanusiaan ke Gaza

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Sepak bola 4v4, format baru untuk kembangkan bakat anak-anak muda

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Sepak Bola Nasional Sepak bola 4v4, format baru untuk kembangkan bakat anak-anak muda Minggu, 8 Juni 2025 23:23 WIB…

    Janice Tjen perpanjang kemenangan dengan juarai ITF W15 Maanshan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Tenis Janice Tjen perpanjang kemenangan dengan juarai ITF W15 Maanshan Minggu, 8 Juni 2025 23:17 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *