
Menhan-Menkeu ke Papua cek garda terdepan pakai rompi anti peluru
- Sabtu, 7 Juni 2025 18:22 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengunjungi Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, sambil menggunakan rompi anti peluru guna meninjau kondisi para prajurit TNI di garda terdepan.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang mengatakan bahwa kunjungan itu bertujuan untuk meyakinkan negara agar menyelaraskan pertahanan negara dan keuangan negara untuk mewujudkan keamanan dan stabilitas nasional.
“Agar Kemenkeu (Kementerian Keuangan) juga tahu kendala-kendala yang dihadapi dalam penugasan prajurit TNI di garda terdepan di Papua, yang masih rawan konflik,” kata Frega saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa Sjafrie dan Sri Mulyani mengawali kegiatan dengan kedatangan di Bandara Timika, Papua Tengah, dan melanjutkan penerbangan menuju Bandara Kenyam.
Setibanya di Kenyam, rombongan langsung menuju Pos Komando Taktis (Poskotis) Yonif 733/Masariku untuk meninjau secara langsung situasi dan kondisi di lapangan di wilayah tersebut. Kunjungan itu, kata dia, juga merupakan kunjungan yang pertama untuk Menteri Keuangan ke daerah rawan konflik di Nduga, Papua.
Dia menjelaskan bahwa Poskotis Yonif 733/Masariku merupakan salah satu wilayah yang rawan konflik di Papua. Kedua menteri itu, menurut dia, turut mengecek perlengkapan yang digunakan para prajurit untuk bertugas.
“Kedua menteri bersama delegasi dari Kemenhan dan Kemenkeu mengenakan rompi anti peluru karena memang daerah tersebut termasuk daerah berisiko tinggi di Papua,” katanya.
Di samping mengecek kondisi medan, menurut dia, kunjungan itu juga dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas terhadap penggunaan anggaran negara di sektor pertahanan yang dikelola dan didukung Kemenkeu.
Dia mengatakan bahwa kunjungan Sjafrie dan Sri Mulyani itu menunjukkan komitmen Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan untuk saling bersinergi menopang terwujudnya keamanan dan stabilitas nasional, meskipun berhadapan dengan sejumlah risiko di daerah rawan konflik.
Melalui kunjungan itu, menurut dia, tercermin sinergi pertahanan negara dan keuangan negara dalam menjaga kedaulatan, sekaligus menjadi simbol kuatnya kerja sama lintas kementerian dalam memperkuat stabilitas nasional, khususnya di wilayah-wilayah dengan tantangan keamanan strategis seperti Papua.
“Pertahanan negara membutuhkan dukungan keuangan negara untuk mewujudkannya. Demikian pula sebaliknya, dengan pertahanan yang kuat akan mendukung perekonomian sehingga menguatkan keuangan negara,” katanya.
Baca juga: Menkeu pelajari putusan MK soal sekolah gratis negeri, swasta
Baca juga: Dasco: Aturan baru biaya perjalanan dinas menteri tak perlu didebatkan
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Amerika Serikat segera sabut sanksi untuk Suriah
- 24 Mei 2025
Rekomendasi lain
Doa memohon husnul khotimah
- 19 Agustus 2024
Mudah, ini tiga cara screenshot di Hp Vivo
- 3 Oktober 2024
Mengenal amalan membaca Yasin Fadhilah
- 24 Juli 2024
Keutamaan puasa Rajab dan manfaatnya bagi umat Islam
- 31 Desember 2024
Khusnul Khotimah atau Husnul Khotimah, mana yang benar?
- 19 Agustus 2024
Jadwal dan niat Puasa Rajab 1446 Hijriah dalam Arab dan latin
- 31 Desember 2024
Daftar 10 motor listrik Honda beserta harganya
- 11 September 2024