Menekraf nilai film “Hayya 3: Gaza” sebagai bentuk medium diplomasi 

Menekraf nilai film “Hayya 3: Gaza” sebagai bentuk medium diplomasi 

  • Sabtu, 7 Juni 2025 19:17 WIB
  • waktu baca 3 menit
Menekraf nilai film
Menekraf Teuku Riefky dukung film “Hayya 3: Gaza” jadi penguatan ekonomi kreatif dan upayakan kolaborasi perkuat jaringan promosi, Jakarta, Kamis (5/6/2025). (ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif)

Jakarta (ANTARA) – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menilai film “Hayya 3: Gaza” garapan sutradara Jastis Arimba dan rumah produksi PT Warna Kreasi sebagai bentuk karya yang sekaligus medium diplomasi.

“Film ini bukan hanya karya seni, tetapi juga bentuk empati dan diplomasi yang sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” kata Menekraf Riefky dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menekraf mendukung film tersebut yang mengangkat isu kemanusiaan. Menurut Riefky, subsektor film sangat bisa menjadi alat yang mendukung kesadaran publik akan isu kemanusiaan.

Baca juga: Menekraf dukung Jogja Art of Fashion Foundation kembangkan fesyen

Dia juga menambahkan bahwa Kemenekraf akan menggandeng berbagai pihak, termasuk tokoh publik dan pemengaruh untuk memperkuat jangkauan promosi film.

“Kementerian Ekonomi Kreatif siap memberikan dukungan, termasuk mengkolaborasikan dengan pihak lain agar membantu dalam bentuk fasilitasi promosi secara daring maupun luring,” ujar Menekraf Riefky.

Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu menekankan pentingnya memanfaatkan momentum dengan persiapan yang matang.

“Kami akan mendorong keterlibatan dinas ekonomi kreatif daerah agar turut serta dalam menyukseskan pemutaran film ini,” kata Agustini.

Produser Eksekutif film “Hayya 3: Gaza” Ustadz Erick Yusuf menyambut baik dukungan yang diberikan Kementerian Ekraf membuka peluang besar untuk mengoptimalkan potensi film lokal, termasuk mendorong keberlangsungan sineas independen.

“Kami berharap dukungan tidak hanya bagi satu genre, tapi, untuk seluruh jenis film agar bisa tumbuh secara berkelanjutan dan menjalin komunikasi yang lebih erat dengan pelaku industri,” kata Ustadz Erick.

Baca juga: Menekraf: Kunjungan Macron ke Borobudur penghargaan karya leluhur

Film “Hayya 3: Gaza” dijadwalkan tayang perdana pada 8 Juni 2025. Film itu bercerita tentang Abdullah Gaza yang diperankan Azamy Syauqi, seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan yang dikelola Ustadzah Dewi (diperankan Oki Setiana Dewi) dan adiknya bernama Rafah (diperankan Cut Syifa).

Di panti asuhan itu, Gaza bertemu dengan Hayya (diperankan Amna Shahab), gadis kecil asal Palestina yang telah empat tahun tinggal dan berusaha mencari kedamaian di Indonesia.

Genosida di Palestina membuat Hayya urung dipulangkan ke tanah kelahirannya. Di rumah panti, lambat laun hubungan Gaza dan Hayya pun menjadi dekat.

Baca juga: Pemerintah dukung film “JUMBO” masuk ke pasar global

Baca juga: Bucek bernyanyi lagu dangdut “Feromon” pada film “GJLS: Ibuku Ibu-Ibu”

Baca juga: Film Indonesia “MENANTI” disambut hangat publik Turki dan diaspora RI

Baca juga: PFN buka pintu kerja sama global dengan industri penyiaran Tiongkok

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Sabar/Reza bidik gelar perdana Super 1000 meski lelah

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Bulu tangkis Sabar/Reza bidik gelar perdana Super 1000 meski lelah Minggu, 8 Juni 2025 00:21 WIB waktu baca…

    Indonesia rebut podium pertama dan kedua JICF International Track Cup

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Balap Sepeda Indonesia rebut podium pertama dan kedua JICF International Track Cup Minggu, 8 Juni 2025 00:16 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *