
Wamensos: Sekolah Rakyat Kendal mampu tampung 1.000 siswa
- Kamis, 5 Juni 2025 22:24 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat di Desa Bandengan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, dapat menampung hingga 1.000 siswa.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Kamis, ia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Kendal telah menyiapkan lahan seluas 8 hektare untuk dibangun sarana dan prasarana Sekolah Rakyat.
“Kalau clear akan dibangun Sekolah Rakyat. Pembangunannya Insya Allah mulai tahun ini, buka ajaran barunya pada tahun depan. Kita harapkan Kendal punya satu, bisa menampung 1.000 siswa SD, SMP, SMA,” kata Wamensos Agus.
Proses pembangunan, kata dia, akan melibatkan lintas kementerian.
Setelah berkas diajukan ke Kemensos, selanjutnya dilakukan penilaian teknis oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Jika lolos, lanjut dia, pembangunan dapat segera dimulai.
Baca juga: Wamensos kunjungi calon siswa Sekolah Rakyat di Magelang
Pada kesempatan itu, Wamensos Agus menegaskan Sekolah Rakyat dikhususkan bagi anak-anak dari desil 1 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yaitu kelompok keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Sekolah ini berkonsep boarding school dan seluruh kebutuhan siswa, mulai dari makan, buku, asrama, hingga peralatan sekolah ditanggung negara.
Ia mengemukakan kurikulum yang diberikan di Sekolah Rakyat meliputi ilmu pengetahuan, pendidikan karakter, baik karakter keagamaan, kebangsaan maupun karakter sosial, serta siswa Sekolah Rakyat juga dibekali keterampilan.
“Misalkan sudah (lulus) SMA, mereka belum mau melanjutkan kuliah karena ingin membantu keluarganya, mau bekerja kita sudah membekali dengan keterampilan-keterampilan yang kita ajarkan di Sekolah Rakyat,” katanya.
Menurut dia, fasilitas unggulan di Sekolah Rakyat meliputi ruang kelas, asrama, dapur, ruang makan, laboratorium, tempat ibadah, lapangan olahraga, dan tempat praktik.
Baca juga: Sekolah Rakyat di Jateng terus disiapkan untuk operasional Juli 2025
Selain itu, juga ada fasilitas keterampilan berupa pertanian, otomotif atau keterampilan lain sesuai potensi daerah masing-masing.
Agus Jabo menjelaskan Sekolah Rakyat yang dibuka pada Juli 2025 bersifat sementara, memanfaatkan gedung eksisting yang direvitalisasi.
“Ini sebagai langkah awal percepatan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem,” ujarnya.
Untuk jangka panjang, kata dia, pemerintah daerah tetap diminta mengusulkan lahan baru untuk sekolah permanen.
“Pemkab harus (tetap) mengusulkan lahan yang akan dibangun untuk jadi sekolah permanen. Jadi, tahun berikutnya anak-anak yang kemarin berada di sentra Kemensos akan pindah ke sekolah permanen yang ruang kelasnya lebih luas dan fasilitasnya lebih lengkap,” kata Agus Jabo.
Baca juga: Mensos salut atas perjuangan Bupati Wonosobo untuk Sekolah Rakyat
Untuk tahap awal, Provinsi Jawa Tengah akan menyelenggarakan Sekolah Rakyat dengan mayoritas gedung eksisting milik Kemensos, yaitu Sentra Antasena Magelang, Pusdiklat Pamong Praja Tegalrejo Magelang, Sentra Satria Baturraden, Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Sentra Margo Laras Pati, dan Sentra Terpadu Prof. Soeharso Surakarta.
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
593 orang CPNS memulai masa orientasi kerja di Kemensos
- Kemarin 17:50
Rekomendasi lain
Cara transfer ke sesama bank BRI melalui ATM dan BRImo
- 1 Agustus 2024
Perbedaan WhatsApp GB dan WhatsApp resmi
- 9 Oktober 2024
Kode transfer & SWIFT Bank Mandiri beserta fungsinya
- 25 Juli 2024
15 sandi dalam Pramuka
- 9 Agustus 2024
Lirik lagu “Mengheningkan Cipta”
- 31 Juli 2024
Daftar platform dan aplikasi investasi emas yang aman
- 8 Agustus 2024