
Praktik keberlanjutan produsen baja nasional peroleh pengakuan global
- Kamis, 5 Juni 2025 12:21 WIB
- waktu baca 3 menit

Pencapaian ini merupakan dorongan positif bagi upaya keberlanjutan industri baja dalam negeri.
Jakarta (ANTARA) – Praktik keberlanjutan atau “sustainability” produsen baja nasional PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) memperoleh pengakuan dari CDP, organisasi nirlaba global yang mengelola sistem pelaporan lingkungan terkemuka di dunia.
Menurut Presiden Direktur GRP Fedaus, pengakuan diberikan terkait peningkatan skor Climate Change dari C pada 2023 menjadi B- dalam Disclosure Cycle periode 2024. Sebagaimana tercantum dalam data skor CDP, menempatkan GRP di atas rata-rata global.
“Pencapaian ini merupakan dorongan positif bagi upaya keberlanjutan industri baja dalam negeri. Kami percaya bahwa pelaku industri nasional memiliki kapasitas untuk terus meningkatkan standar keberlanjutan,” ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Hasil pencapaian tersebut, ujarnya pula, memberi sinyal bahwa langkah-langkah yang telah perusahaan tempuh berada di jalur yang benar, dan pihaknya akan terus berusaha dalam beradaptasi seiring dengan berkembangnya standar keberlanjutan secara global.
Untuk semakin selaras dengan persyaratan dan kriteria pengungkapan CDP yang ketat, Fedaus menyatakan, GRP berkontribusi secara aktif dalam membantu pembentukan kebijakan nasional Indonesia.
Menurut catatan perusahaan, dalam hal ini kerja sama dilakukan dengan Kementerian Perindustrian dalam pengembangan standar industri hijau serta dengan Kementerian Perdagangan terkait mekanisme Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM).
Sebagai bagian dari pengembangan dan implementasi strategi dekarbonisasi GRP, ujarnya pula, perusahaan telah menjalin kerja sama dengan International Finance Corporation (IFC), anggota dari World Bank Grup.
IFC telah memberikan layanan konsultasi kepada GRP yang menghasilkan serangkaian inisiatif dan lokakarya untuk memperkuat strategi dekarbonisasi perusahaan dan pelaksanaannya berdasarkan praktik terbaik global.
Produsen baja tersebut juga menjadikan proses operasional yang rendah emisi karbon sebagai inti pendekatan bisnis perusahaan. Hal itu antara lain dilakukan dengan menggunakan teknologi Electric Arc Furnace (EAF) dan bahan baku scrap, yang secara signifikan menghasilkan emisi karbon lebih rendah dibanding metode konvensional.
Selain itu, melalui penguatan pengungkapan risiko secara transparan, keterlibatan aktif dalam kebijakan publik, kolaborasi industri, serta tata kelola yang kokoh, GRP juga membangun fondasi yang kuat untuk mencapai kemajuan lebih lanjut dalam target dekarbonisasi perusahaan.
Menurut Chief Transformation Officer GRP Kelvin Fu peningkatan skor CDP ini mencerminkan pengakuan internasional atas semakin kuatnya keselarasan GRP dengan praktik terbaik global.
Di tengah meningkatnya tuntutan global terhadap dekarbonisasi dan akuntabilitas di industri baja, katanya pula, peningkatan skor CDP memperkuat peran GRP sebagai penggerak industri.
”Kami terus menunjukkan kemajuan positif dalam mengintegrasikan pertimbangan iklim ke dalam strategi bisnis dan manajemen risiko, seperti yang seharusnya dilakukan semua perusahaan,” katanya lagi.
Dia menambahkan, seiring dengan transformasi global industri baja, skor CDP menjadi tolak ukur kredibilitas dan komitmen perusahaan. Perusahaan akan tetap berfokus ke orientasi masa depan, dengan terus berinvestasi dalam teknologi rendah karbon dan menjunjung tinggi standar lingkungan internasional.
“Setiap langkah yang diambil perusahaan diarahkan untuk membangun industri baja yang lebih hijau dan kompetitif bagi Indonesia dan dunia,” ujarnya.
Baca juga: GRP terapkan sejumlah strategi hadapi meningkatnya baja impor
Baca juga: Kadin: Industri baja nasional perlu dukungan agar tak tergerus impor
Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
UE kritik kenaikan tarif baja AS
- 1 Juni 2025
Rekomendasi lain
10 orang terkaya di Indonesia 2024
- 15 Agustus 2024
Contoh susunan acara dalam peringatan Maulid Nabi
- 16 September 2024
Tarif tol Jakarta-Bandung terbaru 2024
- 15 Agustus 2024
Berapa bunga gadai emas di Pegadian? Ini hitungannya
- 2 Agustus 2024
Pahami algoritma agar konten TikTok masuk FYP
- 13 Oktober 2024
Segini modal yang harus dikeluarkan untuk buka warung Madura
- 3 November 2024