Manny Pacquiao akan comeback di bulan Juli, berikut perjalan karirnya

Manny Pacquiao akan comeback di bulan Juli, berikut perjalan karirnya

  • Rabu, 4 Juni 2025 08:23 WIB
  • waktu baca 3 menit
Manny Pacquiao akan comeback di bulan Juli, berikut perjalan karirnya
Petinju legendaris asal Filipina Manny Pacquiao lolos dari gugatan yang dilayangkan Paradigm Sport Management setelah hakim di California, Amerika Serikat, memutuskan membatalkan gugatan dan mengosongkan putusan terhadapnya. (ANTARA/HO-Laman MMA fighting/Jun Sato/WireImage)

Jakarta (ANTARA) – Legenda tinju dunia asal Filipina, Manny Pacquiao, akan kembali naik ring setelah empat tahun absen. Pacquiao dijadwalkan menantang juara dunia kelas welter WBC, Mario Barrios, dalam sebuah laga bergengsi yang akan berlangsung pada 19 Juli 2025 di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.

Pertarungan ini menandai comeback petinju berjuluk “Pac-Man” tersebut sejak kekalahan angka mutlak dari Yordenis Ugas pada Agustus 2021. Kini, pada usia 46 tahun, Pacquiao menyatakan ingin mengakhiri karier profesionalnya sebagai juara dunia WBC, yang menjadikannya alasan utama untuk kembali ke atas ring.

Pacquiao yang membawa rekor mengesankan 62 kemenangan (39 KO), 8 kekalahan, dan 2 kali imbang, akan menghadapi Mario Barrios yang diangkat sebagai juara dunia kelas welter WBC setelah Terence Crawford naik ke kelas super welter.

Jika berhasil menang, Pacquiao akan mencetak sejarah sebagai petinju pertama yang sudah masuk International Boxing Hall of Fame namun tetap mampu merebut gelar juara dunia. Ia juga akan memecahkan rekornya sendiri sebagai juara kelas welter tertua, setelah sebelumnya menjadi yang tertua saat menaklukkan Keith Thurman pada usia 40 tahun.

Perjalanan karier sang legenda

Manny Pacquiao lahir pada 17 Desember 1978 di Kibawe, Bukidnon, Filipina. Ia memulai karier profesionalnya pada usia 16 tahun sebagai petinju kelas terbang yunior. Namanya mulai dikenal luas setelah tampil dalam acara televisi “Blow by Blow“, di mana gaya bertinju agresif dan senyum khasnya menjadikannya idola masyarakat Filipina.

Pacquiao meraih gelar dunia pertamanya pada 4 Desember 1998 setelah mengalahkan petinju Thailand Chatchai Sasakul untuk merebut sabuk WBC kelas terbang. Ia kemudian naik kelas dan meraih berbagai gelar juara di delapan divisi berbeda, dan menjadikannya satu-satunya petinju dalam sejarah yang meraih gelar dunia di delapan kelas berbeda.

Baca juga: Petinju Manny Pacquiao lolos dari gugatan ganti rugi 8 juta dolar AS

Beberapa pertarungan legendaris yang membesarkan namanya antara lain saat mengalahkan Marco Antonio Barrera (2003), Oscar De La Hoya (2008), Ricky Hatton (2009), dan Miguel Cotto (2009). Ia juga pernah bertarung melawan Floyd Mayweather pada Mei 2015 dalam laga super yang menarik perhatian dunia, meski harus mengakui keunggulan Mayweather melalui keputusan angka mutlak.

Pacquiao pernah mengalami kekalahan mengejutkan dari Timothy Bradley pada 2012 dan KO dramatis dari Juan Manuel Márquez di tahun yang sama. Namun, ia bangkit kembali dengan merebut kembali sabuk WBO dan WBA di tahun-tahun berikutnya.

Kiprah di dunia politik

Selain di atas ring, Pacquiao juga dikenal sebagai figur politik terkemuka di Filipina. Ia terpilih sebagai anggota DPR pada 2010 dan kemudian menjadi senator pada 2016. Ia mencalonkan diri sebagai presiden Filipina pada Pemilu 2022, namun gagal setelah hanya menempati posisi ketiga.

Setelah tidak berhasil meraih kursi senat pada pemilu 2025, Pacquiao memutuskan kembali fokus ke dunia tinju. Ia mengaku bahwa semangat dan kondisi fisiknya masih memungkinkan untuk bertarung di level tertinggi. “Saya selalu menjaga kebugaran, dan setelah kembali berlatih serius, saya menyadari bahwa saya masih punya gairah dan kemampuan itu,” ujar Pacquiao.

Kembali bersama Freddie Roach

Untuk persiapan menghadapi Mario Barrios, Pacquiao kembali dilatih oleh pelatih lamanya, Freddie Roach, yang telah menemaninya dalam banyak kemenangan besar. Ia optimistis dapat menampilkan kembali performa terbaik yang sempat hilang saat melawan Ugas.

“Saya salah dalam persiapan saat melawan Ugas. Kaki saya kram dan tidak bisa bergerak. Tapi sekarang saya kembali dengan pelatihan yang tepat bersama Freddie Roach. Manny yang lama akan kembali,” tegasnya.

Dengan segudang prestasi dan semangat juang yang tak kunjung padam, laga melawan Barrios akan menjadi babak penting dalam kisah karier Pacquiao. Apakah ini akan menjadi akhir yang sempurna atau justru awal dari satu petualangan baru, waktu yang akan menjawabnya.

Baca juga: Manny Pacquiao buka sekolah tinju di Jakarta

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Jasamarga Transjawa pastikan kesiapan operasional libur Idul Adha

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Jasamarga Transjawa pastikan kesiapan operasional libur Idul Adha Jumat, 6 Juni 2025 02:10 WIB waktu baca 3 menit…

    Klasemen Grup C: Arab Saudi menang, Indonesia lolos ke putaran empat

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kualifikasi Piala Dunia 2026 Klasemen Grup C: Arab Saudi menang, Indonesia lolos ke putaran empat Jumat, 6 Juni…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *