
Pakar: Kampus terkemuka tak sekadar cari siswa yang cerdas
- Selasa, 3 Juni 2025 21:25 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Pakar pendidikan Dr Thomas Guskey mengatakan kampus terkemuka dunia tidak hanya mencari siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik.
“Kampus terkemuka dunia juga mencari siswa yang dapat berkomunikasi dengan baik serta tangguh menghadapi perubahan,” ujar Guskey dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan selama ini kesuksesan sering dikaitkan dengan nilai akademik yang tinggi. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, definisi kesuksesan pun turut berubah, yang mana menuntut siswa tidak hanya sekadar memiliki nilai A.
Guskey yang telah menulis dan menyunting lebih dari 30 buku pemenang penghargaan serta menerbitkan lebih dari 300 artikel dan makalah profesional tersebut menekankan prestasi akademik tetap penting, tetapi bukan lagi satu-satunya penentu kesuksesan masa depan.
Baca juga: PCO: SMA Garuda diharapkan hasilkan siswa yang masuk kampus top dunia
Menurut survei yang dilakukan oleh National Association for College Admission Counseling (NACAC) pada 2023, selain nilai, faktor penting yang juga dipertimbangkan oleh universitas dalam menerima mahasiswa baru mencakup atribut karakter positif (28,3 persen), esai dan contoh tulisan (18,9 persen), serta minat yang ditunjukkan terhadap universitas tersebut (15,7 persen).
Guskey, yang juga penulis buku Life Skills for All Learners bersama Antarina SF Amir, menambahkan bahwa petugas penerimaan mahasiswa baru sangat menghargai keterampilan hidup yang berperan penting dalam kesuksesan siswa di perguruan tinggi dan dunia kerja.
“Seperti kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, berkolaborasi lintas budaya, dan berkontribusi bagi komunitas. Inilah hal-hal yang ingin diketahui oleh universitas terkemuka dunia dan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Redea Institute, tidak hanya dalam pengembangan keterampilan tetapi juga dalam asesmen dan pencatatannya di rapor serta transkrip nilai. Ini luar biasa,” ujar dia.
Baca juga: Sekolah Garuda buka peluang anak Indonesia studi di kampus top dunia
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Guskey bersama dengan Redea Institute juga berkunjung ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. CEO Redea Institute Antarina SF Amir mengatakan pihaknya terus berkomitmen mendampingi para orang tua sebagai mitra dalam membentuk pembelajar sepanjang hayat dan pemimpin masa depan.
Pewarta: Indriani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
RI-Australia canangkan program Kampus Bersama
- 11 jam lalu
Unnes buka jalur seleksi mandiri tanpa tes
- 28 Mei 2025
Rekomendasi lain
Aturan mengikuti tes online Rekrutmen Bersama BUMN 2025
- 14 April 2025
Lirik lagu “Walau Habis Terang” dari Peterpan dan Noah
- 10 September 2024
Mengenal struktur organisasi Badan Gizi Nasional
- 20 Agustus 2024
Daftar 10 motor listrik Honda beserta harganya
- 11 September 2024
Berapa jam perbedaan WIB, WITA, dan WIT? Ini penjelasannya
- 9 Oktober 2024
Siaran langsung Indonesia vs Bahrain dapat disaksikan di sini
- 10 Oktober 2024
Daftar ponsel yang tidak bisa pakai WhatsApp mulai tahun 2025
- 26 Desember 2024
Cara mudah hilangkan Meta AI di WhatsApp untuk HP Android dan iOS
- 27 Desember 2024