
11 bahaya makan jeroan bagi kesehatan tubuh
- Selasa, 3 Juni 2025 22:24 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Makanan berbahan dasar jeroan, seperti soto babat, gulai otak, sate hati ampela, atau paru goreng, sudah lama menjadi bagian dari kekayaan kuliner Nusantara. Cita rasa unik dan teksturnya yang khas membuat sajian ini digemari banyak kalangan. Namun di balik kelezatannya, konsumsi jeroan secara berlebihan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan.
Jeroan merupakan istilah untuk organ dalam hewan yang dimasak dan dikonsumsi, antara lain lidah, babat, usus, hati, paru-paru, limpa, ginjal, jantung, dan otak. Meski mengandung nutrisi seperti protein, zat besi, dan vitamin A, jeroan juga mengandung kolesterol, lemak jenuh, purin, dan zat berbahaya lainnya jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Baca juga: Waspada makan jeroan bagi penderita asam urat dan kolesterol
Berikut adalah 11 bahaya konsumsi jeroan bagi kesehatan tubuh:
1. Mengandung racun
Organ hati dan ginjal hewan berfungsi menyaring racun dari darah. Konsumsi hati berarti memasukkan sejumlah zat beracun seperti merkuri, arsenik, timah, dan kadmium ke dalam tubuh. Meski dalam kadar kecil, akumulasi racun ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.
2. Risiko infeksi parasit
Jeroan, terutama usus dan hati, berisiko mengandung parasit dari makanan yang dikonsumsi hewan selama hidupnya. Jika tidak diolah dengan benar, konsumsi jeroan dapat meningkatkan risiko infeksi parasit yang berdampak pada sistem pencernaan dan kekebalan tubuh.
3. Kolesterol tinggi
Jeroan dikenal sebagai makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Jika dikonsumsi melebihi batas anjuran — sekitar 67 gram lemak per hari untuk kebutuhan energi 2.000 kkal — dapat menyebabkan peningkatan kolesterol darah yang berujung pada gangguan kesehatan serius.
4. Penyakit jantung
Kolesterol dan lemak jenuh dalam jeroan berperan dalam pembentukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyumbat aliran darah ke jantung dan memicu penyakit jantung koroner.
5. Risiko stroke
Sama seperti penyakit jantung, stroke dapat terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah di otak. Kandungan lemak dan kolesterol dalam jeroan menjadi faktor risiko utama terjadinya penyumbatan ini.
Baca juga: Tips memasak jeroan untuk kreasi hidangan Idul Adha
6. Kelebihan vitamin A
Beberapa jenis jeroan, terutama hati, mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi. Konsumsi berlebih dapat menyebabkan hipervitaminosis A, yang ditandai dengan gejala seperti sakit kepala, mual, dan kerusakan hati. Batas aman konsumsi vitamin A harian adalah 10.000 IU.
7. Asam urat
Kadar purin yang tinggi dalam jeroan akan dimetabolisme menjadi asam urat. Jika jumlahnya berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkannya sepenuhnya dan menyebabkan penumpukan di sendi, memicu nyeri dan peradangan akibat asam urat.
8. Memperparah encok dan rematik
Konsumsi jeroan dapat memperburuk kondisi penderita sakit pinggang, encok, atau rematik. Kandungan purin tinggi di dalamnya berkontribusi terhadap peradangan sendi dan nyeri kronis.
9. Gangguan pencernaan
Organ seperti usus memiliki tekstur keras dan mengandung banyak bakteri. Jika tidak diolah dengan higienis, konsumsi usus dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti nyeri perut, diare, atau infeksi saluran cerna.
10. Sakit kepala
Beberapa individu melaporkan mengalami sakit kepala, terutama di bagian belakang, setelah mengonsumsi jeroan. Hal ini bisa disebabkan oleh zat kimia tertentu dalam jeroan atau reaksi tubuh terhadap kandungan lemak jenuhnya.
11. Jerawat
Tingginya kadar lemak jenuh dalam jeroan dapat meningkatkan produksi hormon insulin dan sebum. Produksi sebum berlebih memicu penyumbatan pori-pori di kulit wajah, yang akhirnya menimbulkan jerawat.
Konsumsi secara bijak
Meski jeroan memiliki nilai gizi, konsumsinya perlu dibatasi. Masyarakat disarankan untuk tidak menjadikan jeroan sebagai menu harian.
Pengolahan yang bersih dan pemilihan bahan segar juga menjadi kunci agar konsumsi jeroan tidak berdampak negatif terhadap kesehatan.
Baca juga: Jakbar kerahkan petugas untuk memeriksa jeroan hewan kurban
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Kementan: impor jeroan tunggu Permentan disahkan
- 19 Juli 2016
Kementan: jeroan mengandung gizi dan vitamin
- 19 Juli 2016
Gila, Jeroan Sapi Busuk Dijual
- 15 Juni 2011
Mentan: Impor Sapi dan Jeroan dari Kanada Tunggu Keputusan MUI
- 25 September 2007
Rekomendasi lain
Cara monetisasi akun Youtube untuk hasilkan uang
- 4 Juli 2024
Cara upgrade OVO Premier untuk melakukan transfer ke DANA
- 19 Agustus 2024
Segini besaran dana untuk siswa penerima PIP Desember 2024
- 4 Desember 2024
Total jumlah formasi CPNS 2024 untuk pusat dan daerah
- 22 Agustus 2024
Cara praktis non-aktifkan akun Instagram
- 3 Juli 2024