Meta ajukan tawaran untuk bangun perangkat teknologi bagi militer AS

Meta ajukan tawaran untuk bangun perangkat teknologi bagi militer AS

  • Senin, 2 Juni 2025 10:25 WIB
  • waktu baca 2 menit
Meta ajukan tawaran untuk bangun perangkat teknologi bagi militer AS
Arsip Foto – Logo Meta. (REUTERS/Yves Herman)

Jakarta (ANTARA) – Meta sedang mengajukan penawaran untuk membangun perangkat wearable berteknologi canggih bagi Angkatan Darat Amerika Serikat bersama perusahaan pertahanan milik Palmer Luckey, Anduril Industries, menurut laporan Wall Street Journal.

Laporan Wall Street Journal yang dikutip Engadget pada Jumat (30/5) menyebutkan bahwa proyek yang dinamai EagleEye itu memiliki nilai kontrak sekitar 100 juta dolar AS, meskipun belum diberikan.

Proyek tersebut merupakan bagian dari proyek perangkat wearable militer Angkatan Darat Amerika Serikat bernilai 22 miliar dolar AS. Anduril menjadi vendor utama dalam proyek tersebut.

EagleEye akan mencakup produk helm, kacamata pintar, dan perangkat wearable lain yang menghadirkan teknologi realitas tertambah (Augmented Reality/AR) atau realitas virtual (Virtual Reality/VR).

Perangkat itu dikabarkan akan dilengkapi sensor yang dapat meningkatkan kemampuan pendengaran dan penglihatan prajurit.

Dalam pernyataannya, CEO Meta Mark Zuckerberg menyebut teknologi tersebut akan digunakan untuk “melindungi kepentingan kita di dalam dan luar negeri.”

Contohnya, teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi drone dari jarak bermil-mil jauhnya atau mengidentifikasi target tersembunyi.

Baca juga: Meta akan otomatisasi penilaian risiko pembaruan aplikasi dengan AI

Perangkat EagleEye juga akan memungkinkan prajurit berinteraksi dengan sistem senjata yang didukung perangkat lunak otonom milik Anduril dan model kecerdasan buatan dari Meta.

Anduril telah mengamankan kontrak pemerintah senilai 6 miliar dolar AS secara global.​​​​​​​

Palmer Luckey menyampaikan bahwa ia telah berhasil meyakinkan banyak perusahaan teknologi besar, termasuk Meta, bahwa bekerja sama dengan militer adalah hal yang penting.

“Saya selalu mengatakan kita harus beralih dari menjadi polisi dunia menjadi toko senjata dunia,” kata Luckey dalam wawancara dengan CBS News.

Luckey adalah salah satu pendiri Oculus VR, perusahaan yang kemudian diakuisisi oleh Meta. Ia dipecat pada tahun 2017 setelah diketahui menyumbangkan 10.000 dolar AS kepada kelompok yang membuat meme anti-Hillary Clinton.

Baca juga: Meta diprediksi hasilkan triliunan rupiah dari produk AI generatif

Baca juga: Korsel beri keringanan pajak bagi investasi baru teknologi militer

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Gyokeres cedera, absen bela Timnas Swedia di laga uji coba

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Sepak Bola Dunia Gyokeres cedera, absen bela Timnas Swedia di laga uji coba Rabu, 4 Juni 2025 09:22…

    Rupiah berpotensi menguat seiring ekonomi AS alami tekanan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Rupiah berpotensi menguat seiring ekonomi AS alami tekanan Rabu, 4 Juni 2025 09:21 WIB waktu baca 2 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *