Ekonom memproyeksikan Mei 2025 bakal catat deflasi

Ekonom memproyeksikan Mei 2025 bakal catat deflasi

  • Senin, 2 Juni 2025 09:23 WIB
  • waktu baca 3 menit
Ekonom memproyeksikan Mei 2025 bakal catat deflasi
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede dalam webinar yang digelar oleh OJK Institute di Jakarta, Kamis (15/5/2025). (ANTARA/Rizka Khaerunnisa)

Secara kumulatif, inflasi sejak awal tahun hingga Mei diperkirakan baru mencapai 1,29 persen

Jakarta (ANTARA) – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS) untuk Mei 2025 akan mencatatkan deflasi sebesar -0,27 persen secara bulanan (mom).

“Pada bulan Mei 2025 diperkirakan akan mengalami deflasi secara bulanan, dengan estimasi sebesar -0,27 persen mom, setelah pada April tercatat inflasi tinggi 1,17 persen mom akibat lonjakan musiman selama periode Lebaran,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

Penurunan harga ini terutama didorong oleh normalisasi harga pangan pasca-Idulfitri, termasuk penurunan harga komoditas volatile seperti cabai merah dan cabai rawit.

Sementara itu, komoditas pangan utama seperti beras dan produk unggas diperkirakan masih mencatatkan inflasi, namun dalam skala moderat.

Di luar kelompok pangan bergejolak, Josua menjelaskan harga yang diatur pemerintah (administered prices) juga mengalami deflasi, meskipun tidak sedalam kelompok pangan.

Hal ini disebabkan oleh turunnya harga BBM non-subsidi akibat pelemahan harga minyak global di April serta penurunan tarif angkutan udara menyusul berakhirnya lonjakan permintaan saat Lebaran.

Secara tahunan (yoy), inflasi umum diperkirakan melandai menjadi sekitar 1,70 persen (yoy) di Mei 2025 dari 1,95 persen yoy di bulan sebelumnya.

Inflasi inti (core inflation) juga diproyeksikan turun tipis ke 2,43 persen yoy dari 2,48 persen yoy, seiring dengan turunnya harga emas domestik dan penguatan nilai tukar rupiah di tengah meredanya tensi dagang global. Jika proyeksi ini terealisasi, maka tren penurunan inflasi tetap konsisten dengan tekanan harga yang rendah di semester I 2025.

“Secara kumulatif, inflasi sejak awal tahun hingga Mei diperkirakan baru mencapai 1,29 persen ytd, relatif rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” jelas Josua.

Lebih lanjut, dalam konteks kebijakan moneter, kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa inflasi akan tetap berada dalam rentang target Bank Indonesia (BI) yang sebesar 1,5–3,5 persen hingga akhir tahun.

Bahkan, deflasi lanjutan berpotensi berlanjut di Juni hingga Agustus karena pemberian diskon tarif listrik oleh pemerintah, yang secara historis mampu menekan laju inflasi bulanan.

Namun, efek ini diperkirakan bersifat temporer, karena pada paruh kedua tahun ini inflasi diprediksi kembali naik seiring normalisasi kebijakan dan permintaan domestik yang membaik.

Dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut, inflasi akhir tahun 2025 diperkirakan berada di kisaran 2,33 persen, masih dalam target BI namun naik dari capaian 1,57 persen pada akhir 2024.

Secara keseluruhan, dinamika inflasi di Mei 2025 menunjukkan pergeseran musiman yang sehat pasca-Lebaran dengan tekanan harga yang tetap terkendali.

“Bila stabilitas eksternal, khususnya terkait perang dagang global dan volatilitas nilai tukar, semakin membaik, serta pertumbuhan ekonomi tidak menunjukkan tanda pemulihan yang kuat, Bank Indonesia memiliki ruang untuk mempertimbangkan pelonggaran lanjutan sebesar 25 bps guna menjaga momentum pertumbuhan, terutama dalam menghadapi tekanan permintaan domestik yang masih lemah,” jelas dia.

Adapun Senin ini (2/6), BPS akan mengumumkan perkembangan Indeks Harga Konsumen Mei 2025, perkembangan Indeks Harga Perdagangan Besar Mei 2025, perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Mei 2025, perkembangan Pariwisata Nasional April 2025, perkembangan Transportasi Nasional April 2025, Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia, Luas Panen dan Produksi Jagung di Indonesia hingga perkembangan ekspor dan impor Indonesia April 2025.

Baca juga: Citibank proyeksikan pertumbuhan ekonomi RI 4,7 persen pada 2025

Baca juga: Ekonom: Perlu lihat beberapa indikator untuk menilai daya beli

Baca juga: Ekonom proyeksikan inflasi capai 2,33 persen pada akhir 2025

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pape Malick pimpin raihan blok terbanyak IBL 2025 hingga pekan ke-18

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi IBL Pape Malick pimpin raihan blok terbanyak IBL 2025 hingga pekan ke-18 Rabu, 4 Juni 2025 00:43 WIB…

    Segera gabung Al Hilal, Simone Inzaghi resmi tinggalkan Inter Milan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Italia Segera gabung Al Hilal, Simone Inzaghi resmi tinggalkan Inter Milan Rabu, 4 Juni 2025 00:41 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *