Varian baru virus penyebab COVID-19 muncul, waspadai penularannya

Varian baru virus penyebab COVID-19 muncul, waspadai penularannya

  • Sabtu, 31 Mei 2025 09:25 WIB
  • waktu baca 2 menit
Varian baru virus penyebab COVID-19 muncul, waspadai penularannya
Arsip Foto – Penumpang kapal feri dari Malaysia menggunakan masker setibanya di Pelabuhan Pelindo Dumai, Riau, Sabtu (24/5/2025). Pemakaian masker bisa menekan peluang tertular virus penyebab COVID-19. (ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid)

Jakarta (ANTARA) – Kasus penularan varian baru SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, telah ditemukan di beberapa bagian wilayah Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), varian virus yang disebut NB.1.8.1 itu hingga 28 Mei 2025 telah menyebar di 22 negara termasuk China.

WHO mengkategorikan NB.1.8.1, yang berasal dari garis keturunan Omicron JN.1, sebagai “varian yang sedang dipantau.”

Menurut siaran publikasi kesehatan Health pada Jumat (30/5), para ahli sepakat bahwa gejala infeksi NB.1.8.1 tampak seperti infeksi virus penyebab COVID-19 yang lain.

“Tidak pernah ada yang benar-benar khas tentang semua varian ini, kecuali bahwa varian COVID sebelumnya lebih mungkin membuat Anda dirawat di rumah sakit,” kata William Schaffner, profesor penyakit menular dan kebijakan kesehatan di Vanderbilt University Medical Center, Amerika Serikat.

Kebanyakan orang dengan infeksi NB.1.8.1 mengalami gejala seperti demam atau menggigil, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, kesulitan bernafas, dan diare.

Para ahli mengemukakan bahwa kekebalan yang datang dari vaksinasi ataupun infeksi sebelumnya seharusnya bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi NB.1.8.1.

Baca juga: Pakar ingatkan ancaman COVID-19 dari negara tetangga

Meskipun dampaknya tidak menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ahli, banyak dari mereka sepakat bahwa tindakan pencegahan tetap penting untuk dijalankan untuk menghindari penularan virus NB.1.8.1.

Orang dewasa yang lebih tua, individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, maupun orang dengan gangguan kesehatan dianjurkan untuk menjalankan langkah-langkah pencegahan.

“COVID belum hilang, penyakit ini masih menyebabkan sekitar 300 kematian di seluruh negeri setiap minggu. Jadi, penyakit ini masih merupakan infeksi yang perlu diperhatikan, dan penyakit ini mempengaruhi orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi,” kata Schaffner.

Dokter spesialis penyakit menular dari Fakultas Kedokteran Universitas Case Western Reserve Amy Edwards menyarankan langkah-langkah sederhana untuk meminimalkan kemungkinan terinfeksi varian baru virus penyebab COVID-19.

“Cuci tangan secara teratur, gunakan masker, dan tetaplah di rumah jika merasa sakit. Terapkan etika batuk dan bersih secara benar,” katanya.

Baca juga: Kemenkes imbau jamaah haji waspadai penularan MERS-CoV

Baca juga: Batam waspadai penularan COVID-19 di wilayah perbatasan Singapura

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Hari Lahir Pancasila jadi momentum untuk perkuat persatuan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Hari Lahir Pancasila jadi momentum untuk perkuat persatuan Minggu, 1 Juni 2025 17:21 WIB waktu baca 2 menit…

    Kemendikdasmen bangun gedung baru SMA Negeri Distrik Yawosi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kemendikdasmen bangun gedung baru SMA Negeri Distrik Yawosi Minggu, 1 Juni 2025 17:21 WIB waktu baca 2 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *