
Varian baru virus penyebab COVID-19 muncul, waspadai penularannya
- Sabtu, 31 Mei 2025 09:25 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Kasus penularan varian baru SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19, telah ditemukan di beberapa bagian wilayah Amerika Serikat dan sejumlah negara lain.
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), varian virus yang disebut NB.1.8.1 itu hingga 28 Mei 2025 telah menyebar di 22 negara termasuk China.
WHO mengkategorikan NB.1.8.1, yang berasal dari garis keturunan Omicron JN.1, sebagai “varian yang sedang dipantau.”
Menurut siaran publikasi kesehatan Health pada Jumat (30/5), para ahli sepakat bahwa gejala infeksi NB.1.8.1 tampak seperti infeksi virus penyebab COVID-19 yang lain.
“Tidak pernah ada yang benar-benar khas tentang semua varian ini, kecuali bahwa varian COVID sebelumnya lebih mungkin membuat Anda dirawat di rumah sakit,” kata William Schaffner, profesor penyakit menular dan kebijakan kesehatan di Vanderbilt University Medical Center, Amerika Serikat.
Kebanyakan orang dengan infeksi NB.1.8.1 mengalami gejala seperti demam atau menggigil, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, kesulitan bernafas, dan diare.
Para ahli mengemukakan bahwa kekebalan yang datang dari vaksinasi ataupun infeksi sebelumnya seharusnya bisa memberikan perlindungan terhadap infeksi NB.1.8.1.
Baca juga: Pakar ingatkan ancaman COVID-19 dari negara tetangga
Meskipun dampaknya tidak menimbulkan kekhawatiran di kalangan para ahli, banyak dari mereka sepakat bahwa tindakan pencegahan tetap penting untuk dijalankan untuk menghindari penularan virus NB.1.8.1.
Orang dewasa yang lebih tua, individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, maupun orang dengan gangguan kesehatan dianjurkan untuk menjalankan langkah-langkah pencegahan.
“COVID belum hilang, penyakit ini masih menyebabkan sekitar 300 kematian di seluruh negeri setiap minggu. Jadi, penyakit ini masih merupakan infeksi yang perlu diperhatikan, dan penyakit ini mempengaruhi orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi,” kata Schaffner.
Dokter spesialis penyakit menular dari Fakultas Kedokteran Universitas Case Western Reserve Amy Edwards menyarankan langkah-langkah sederhana untuk meminimalkan kemungkinan terinfeksi varian baru virus penyebab COVID-19.
“Cuci tangan secara teratur, gunakan masker, dan tetaplah di rumah jika merasa sakit. Terapkan etika batuk dan bersih secara benar,” katanya.
Baca juga: Kemenkes imbau jamaah haji waspadai penularan MERS-CoV
Baca juga: Batam waspadai penularan COVID-19 di wilayah perbatasan Singapura
Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
China temukan virus corona kelelawar mirip virus COVID-19
- 21 Februari 2025
Beijing bantah lembaga penelitian di Wuhan ciptakan virus COVID-19
- 13 Februari 2025
Virus HMPV di Jakarta masih aman, warga diminta tetap tenang
- 9 Januari 2025
Jangan panik, kenali gejala HMPV
- 7 Januari 2025
FDA setujui vaksin baru COVID-19 untuk varian virus saat ini
- 23 Agustus 2024
Rekomendasi lain
PPN 2025 naik jadi 12 persen, ini penjelasannya
- 22 Oktober 2024
Cara cek battery health di iPhone dan android
- 16 Juli 2024
Tahapan seleksi penerimaan calon praja IPDN
- 5 Agustus 2024
Rute LRT Jabodebek dan jadwal terbaru 2024
- 2 Agustus 2024
Segini besaran UMR Jabodetabek 2025, rata-rata tembus Rp5 juta
- 30 Desember 2024
Daftar akses exit tol yang terkena ganjil genap
- 9 Juli 2024
Sejarah dan pengertian Maulid Nabi dalam Islam
- 16 September 2024