
Rumah BUMN jadi jembatan UMKM lokal promosikan sambal cita rasa khas Indonesia ke mancanegara
- Sabtu, 31 Mei 2025 13:59 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) — Sambal Kawani, produk sambal kemasan asal Jakarta, semakin mantap memperluas pasar ekspornya hingga berhasil membawa cita rasa autentik khas Indonesia ke mancanegara, khususnya ke negara Taiwan.
Pemilik Sambal Kawani Daniel Hendra menceritakan pandemi Covid-19 sendiri menjadi titik balik bagi usaha yang ia kelola. Pasalnya, sebelum pandemi, Daniel sempat mengelola restoran ayam goreng di salah satu wisma di area Kelapa Gading.
“Waktu itu, omzet kami bisa mencapai Rp3,5 juta per hari dari penjualan masakan ayam. Namun, saat pandemi mulai meluas, orang-orang bekerja dari rumah dan food court jadi sepi. Pemasukan menurun drastis,” ujar Daniel.
Penurunan omzet ini berlangsung selama berbulan-bulan. Meski demikian, Daniel mulai melihat peluang baru. Saat beberapa pelanggan kembali untuk makan ayam goreng, ia menyadari ada satu elemen yang tetap dicari, yaitu sambal khasnya.
“Turning point-nya pada saat sudah Covid-19 mulai balik, orang mulai makan di luar lagi. Dan saat orang datang untuk makan ayam kita, ternyata mereka suka sambalnya. Dengan begitu, kita berpikir untuk fokus ke sambal aja,” tutur Daniel.
Seiring waktu, Daniel pun menyadari bahwa sambalnya tidak hanya digemari oleh pelanggan lokal, tetapi juga oleh mereka yang merindukan cita rasa masakan rumahan Indonesia. Momen tersebut membuat Daniel berpikir ulang tentang cara agar sambalnya dapat menjangkau lebih banyak orang. Dari sinilah ide untuk memproduksi sambal kemasan muncul, menghadirkan rasa autentik masakan rumah khas Indonesia bagi siapa pun, termasuk diaspora yang merindukan kampung halaman.
“Kami sadar, orang suka sambalnya. Jadi, kenapa tidak dijual terpisah saja? Dari situ, kami mulai produksi sambal dalam kemasan,” tambahnya.
Keputusan itu terbukti tepat. Hasilnya, tidak hanya diterima di pasar lokal, Sambal Kawani berhasil mencatatkan pesanan dari Taiwan hingga ribuan botol. Daniel juga terus mengembangkan produknya menjadi 18 varian rasa, seperti sambal ikan roa, cakalang, cumi, oseng iga, teri pete, hingga chili oil.
“Tahun ini, permintaan dari Taiwan tidak hanya untuk sambal bawang, tetapi juga untuk varian rasa baru. Oleh karena itu, kami mulai mengembangkan lebih banyak varian rasa sambal yang sesuai dengan selera pasar,” ungkap Daniel.
Upaya pengembangan varian sambal ini terbukti efektif dalam mendorong penjualan. Daniel mengungkapkan bahwa omzet saat ini mencapai puluhan juta Rupiah, tergantung pada musim penjualan dan permintaan pasar, baik ekspor maupun lokal. Potensinya terus tumbuh seiring dengan ekspansi pasar yang terus dilakukan.
Melihat peluang besar di pasar Asia, Daniel mulai mengincar negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura. Keputusan ini bukan tanpa dasar. Berdasarkan data diaspora Indonesia di luar negeri, permintaan terhadap produk makanan khas Indonesia cukup tinggi, terutama di Singapura dan Amerika Serikat. Daniel menyebutkan permintaan dari negara-negara tersebut masih bersifat jastip (jasa titip). Daniel optimistis ke depan dapat memperoleh pesanan dengan sistem bulking.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa kesuksesan Sambal Kawani tidak terlepas dari dukungan Rumah BUMN BRI Jakarta, yang diikutinya sejak 2022. Melalui program tersebut, Daniel mendapatkan wawasan baru tentang branding, strategi digitalisasi, hingga pengelolaan keuangan.
“Biasanya di grup tersebut ada sesi sharing dengan topik berbeda yang sangat berguna untuk pengembangan usaha kita, mulai dari digital marketing, manajemen konten, hingga pengurusan sertifikasi halal,” ujarnya.
Sementara pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengatakan bahwa BRI tidak hanya memberikan dukungan pembiayaan, tetapi juga pemberdayaan yang membantu usaha lokal memahami strategi pemasaran dan memperluas jaringan untuk meningkatkan penjualan mereka.
“Peran aktif Rumah BUMN Jakarta dalam mendukung UMKM ini selaras dengan komitmen BRI dalam memberdayakan pelaku usaha melalui program pelatihan dan pendampingan. Rumah BUMN tidak hanya sekadar menjadi tempat pertemuan, tetapi juga menjadi pusat pengembangan kapasitas dan kapabilitas yang membantu UMKM,” pungkas Hendy.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rumah BUMN bantu pasarkan kain tenun Toraja
- 1 Mei 2025
Menteri PKP: Lahan BUMN bisa dibangun rumah rakyat
- 23 April 2025
Rekomendasi lain
Jalur alternatif hindari Ganjil-Genap Jakarta
- 9 Juli 2024
7 atlet renang berprestasi dari Indonesia
- 10 September 2024
Cara hapus akun Instagram secara permanen
- 3 Oktober 2024
Daftar provinsi di Indonesia beserta ibu kotanya
- 4 November 2024
Lirik lagu legendaris “Ayah” ciptaan Rinto Harahap
- 13 Agustus 2024
Urutan dzikir dan doa setelah shalat witir
- 23 Juli 2024
Syair lagu kebangsaan “Indonesia Raya”
- 31 Juli 2024