Investor diimbau tetap tenang hadapi anjloknya harga Bitcoin

Investor diimbau tetap tenang hadapi anjloknya harga Bitcoin

  • Sabtu, 31 Mei 2025 13:23 WIB
  • waktu baca 2 menit
Investor diimbau tetap tenang hadapi anjloknya harga Bitcoin
Vice President Indodax Antony Kusuma memberikan pemaparan terkait aset kripto di sebuah forum di Jakarta. ANTARA/HO-Indodax

Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar bila terjadi aksi ambil untung. Namun penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin

Jakarta (ANTARA) – Pelaku perdagangan aset kripto mengimbau investor untuk tetap tenang menghadapi anjloknya harga Bitcoin dari 111.900 dolar AS menjadi 105.000 dolar AS pada akhir Mei 2025.

Vice President Indodax Antony Kusuma menyatakan koreksi tersebut terjadi di tengah meningkatnya tekanan jual yang dipicu oleh aksi ambil untung dan kekhawatiran pasar terhadap data ekonomi makro global, khususnya inflasi Amerika Serikat dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.

Namun demikian, ujar dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, fluktuasi seperti ini merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto yang sangat reaktif terhadap sentimen global.

“Ketika harga menyentuh titik tertinggi historis, wajar bila terjadi aksi ambil untung. Namun penting untuk dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” katanya.

Antony menjelaskan bahwa dalam siklus pasar kripto, pergerakan tajam baik naik maupun turun sering kali membuka peluang strategis bagi investor yang disiplin dan memiliki perspektif jangka panjang.

Para investor, menurut dia, dapat memanfaatkan momentum ini sebagai waktu evaluasi ulang portofolio, apakah sudah sesuai dengan profil risiko, dan apakah strategi yang dijalankan sudah mempertimbangkan aspek manajemen risiko. Di tengah kondisi seperti ini, pendekatan rasional, bukan emosional, adalah kunci.

Dia menilai kondisi pasar saat ini menuntut kewaspadaan lebih tinggi, investor disarankan menggunakan fitur-fitur pengelolaan risiko seperti stop-loss, take-profit, dan diversifikasi portofolio untuk meminimalisir potensi kerugian.

“Pasar kripto bersifat sangat dinamis dan tidak selalu bergerak dalam garis lurus. Dalam kondisi seperti ini, bukan hanya pemahaman teknis yang dibutuhkan, tapi juga ketenangan berpikir dan kesiapan mental dari setiap investor,” katanya.

Antony menekankan pentingnya peningkatan literasi dan kedewasaan dalam menghadapi fluktuasi pasar, kepanikan justru sering muncul karena kurangnya pemahaman mendalam terhadap siklus pasar dan nilai fundamental aset digital itu sendiri.

“Koreksi harga bukan semata-mata sinyal negatif. Dalam banyak kasus, justru menjadi titik refleksi dan peluang untuk masuk ke pasar secara lebih terukur. Investor yang memiliki pandangan jangka panjang dan disiplin dalam strategi umumnya akan lebih siap menghadapi kondisi ini,” katanya.

Baca juga: Indodax ungkap keuntungan jika aset kripto jadi alat tukar

Baca juga: Asosiasi optimis transaksi kripto terus naik didorong minat Bitcoin

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Dinas ESDM sebut 176 tambang ilegal ditemukan di Jabar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Dinas ESDM sebut 176 tambang ilegal ditemukan di Jabar Minggu, 1 Juni 2025 22:24 WIB waktu baca 2…

    Stasiun Blitar berangkatkan 2.323 penumpang di libur panjang

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Stasiun Blitar berangkatkan 2.323 penumpang di libur panjang Minggu, 1 Juni 2025 22:23 WIB waktu baca 2 menit…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *