
Info Haji 2025
25 calon haji dirawat akibat gangguan tulang dan sendi
- Sabtu, 31 Mei 2025 21:21 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kesehatan mengatakan 25 di antara 617 jamaah calon haji yang dirawat inap di RS Arab Saudi mengalami permasalahan kesehatan sistem muskuloskeletal atau tulang, otot, dan persendian, seperti dislokasi dan fraktur atau patah.
“Kebanyakan jamaah yang mengalami cedera sistem muskuloskeletal berupa fraktur/patah, dislokasi, bahkan fraktur dislokasi adalah jamaah yang lansia dengan kondisi yang rentan jatuh dan beberapa terdorong dari belakang saat turun dari bis maupun saat melakukan tawaf, sai, ataupun terpeleset di kamar mandi yang licin,” kata Penanggung Jawab Tim Visitasi ke RS King Faisal, RS King Abdul Azis, RS King Abdullah, RS Al Noor, dan RS Saudi National-Abeer dr Yudha Mathan Sakti.
Dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Kemenkes menyampaikan banyak pula calon haji mengalami nyeri sendi serta pembengkakan kaki dan mendapatkan perawatan oleh tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).
Kementerian Kesehatan mencatat pada hari ke-28 pelaksanaan haji pada 29 Mei 2025 terdapat lebih dari 79 persen dari total jamaah Indonesia berkategori berisiko tinggi dengan kondisi utama kategori lansia.
Baca juga: Mengulik fasilitas KKHI yang optimalkan layanan kesehatan haji
Ia menyoroti berbagai faktor dapat meningkatkan risiko cedera dan fraktur di kalangan jamaah, terutama lansia yang rentan disertai adanya kondisi pengeroposan tulang atau osteoporosis yang dapat diperberat dengan kondisi morbiditas penyerta, seperti gangguan penglihatan, keseimbangan, serta kelelahan.
Dia mengatakan nyeri sendi dan pembengkakan kaki banyak terjadi di kalangan jamaah risiko tinggi karena aktivitas padat dengan berjalan kaki yang jauh, bahkan beberapa di antaranya umrah berulang kali.
Oleh karena itu, Yudha menyampaikan, beberapa penyebab umum dialami jamaah sehingga mengalami permasalahan kesehatan tulang, di antaranya kepadatan massa di area yang ramai, terutama saat tawaf, sai, atau turun dari bis, sehingga meningkatkan risiko terdorong, terinjak, atau terjatuh.
“Kondisi fisik jamaah yang memiliki komorbiditas, permasalahan persendian, osteoporosis, atau riwayat cedera sebelumnya sehingga lebih rentan. Kelelahan yang didorong durasi ibadah yang panjang dan perubahan cuaca sehingga menyebabkan kelelahan ekstrem, mengurangi konsentrasi, dan meningkatkan risiko tersandung atau terjatuh,” ujarnya.
Selain itu, permukaan tidak rata seperti turun tangga bis, air tergenang sehingga lantai menjadi licin atau penghalang jalan yang tidak terlihat jelas, berjalan jauh dan menggunakan alas kaki kurang tepat, terlebih bila berjalan jauh di tengah terik matahari dan menggunakan alas kaki tidak nyaman, tidak pas, atau licin yang dapat memicu kaki bengkak dan cedera.
“Bagi jamaah yang mengalami cedera ringan, nyeri persendian dan bengkak kaki dapat melakukan upaya sederhana dengan mengistirahatkan, mengompres dengan air dingin/es. Segera melaporkan ke petugas kesehatan yang terdekat untuk mendapatkan penanganan maupun rujukan ke RS Arab Saudi,” ujar dr Yudha.
Baca juga: Jamaah calon haji Indonesia diimbau jaga stamina jelang puncak haji
Baca juga: DPR minta petugas haji Indonesia perkuat kondisi kesehatan tubuh
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Daftar perusahaan efek yang terdaftar di OJK terbaru 2024
- 3 Oktober 2024
Program bansos 2025: Ini syarat dan cara daftar jadi penerima
- 17 Desember 2024
Pandangan Islam terkait orang yang tidak membayar utang
- 18 September 2024
Rekomendasi & daftar harga mesin cuci satu tabung dari berbagai merek
- 28 September 2024
10 Sungai terpanjang di Indonesia sebagai kekayaan alam perairan
- 20 September 2024
10 orang terkaya di Indonesia 2024
- 15 Agustus 2024