
Timwas Haji DPR berangkatkan tim awasi kualitas layanan haji
- Jumat, 30 Mei 2025 23:21 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Jumat, memberangkatkan tim gelombang kedua untuk melakukan pengawasan terhadap layanan pemondokan, konsumsi, transportasi, dan kemudahan sistem Nusuk.
Anggota Timwas Haji DPR RI Ina Ammania mengatakan dirinya bersama tim akan langsung melakukan pengecekan lapangan begitu tiba di Jeddah, dengan fokus memastikan layanan yang diberikan kepada jemaah sesuai dengan kontrak dan kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pihak penyelenggara haji (syarikah).
“Tim dua masuk ke Jeddah dulu, karena setelah ke Jeddah baru ke Makkah. Tentunya yang kami sikapi adalah pemondokan. Sesuai nggak? Sesuai dengan yang kita berikan kepada jemaah dan syarikah,” ujar Ina dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Ina mengatakan selain mengawasi soal pemondokan jemaah, Timwas Haji juga akan melakukan pengecekan kualitas konsumsi jemaah.
“Yang kedua adalah katering. Mereka mendapatkan sesuai nggak dengan apa yang sudah kita bahas di DPR,” ujarnya.
Baca juga: Timwas DPR dalami laporan terkait layanan kesehatan jemaah haji
Layanan transportasi termasuk operasional Bus Sholawat juga menjadi perhatian khusus, terutama menyangkut jadwal keberangkatan dan ketersediaan kendaraan yang melayani jemaah menuju Masjidil Haram.
“Kita juga akan melihat kendaraan untuk Bus Sholawat ini sampai jam berapa nanti selesainya. Karena kebanyakan jemaah Indonesia ini seringnya ke Masjidil Haram,” kata Ina.
Ina juga menyoroti pentingnya kemudahan akses aplikasi dan layanan Nusuk yang merupakan bagian dari proses perizinan dan manajemen ibadah selama di Tanah Suci.
Ina menekankan pentingnya peran ketua kloter dalam menyiapkan data Nusuk jemaah sesaat setelah tiba di Makkah.
“Nah yang saya garisbawahi lagi untuk (penerbitan) Nusuk ini dipermudah, sehingga jemaah sampai di Makkah itu seyogyanya ketua kloter itu sudah mempersiapkan Nusuk-nya untuk jemaahnya,” tuturnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPR ingatkan petugas teliti layani jamaah jelang puncak haji
Untuk diketahui, sebanyak 100 jemaah haji Indonesia dilaporkan wafat di Tanah Suci hingga Jumat, 30 Mei 2025 pukul 02.00 WIB. Data ini dirilis oleh Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama RI. Sebagian besar dari jemaah wafat merupakan laki-laki dan lanjut usia.
Menurut data SISKOHAT, dari total 100 jemaah yang wafat, sebanyak 62 persen berjenis kelamin laki-laki, sedangkan 38 persen perempuan. Dari sisi usia, 53 persen termasuk kategori lanjut usia, sementara 47 persen berada dalam rentang usia produktif 41–64 tahun.
Selain itu, terdapat ratusan jemaah yang masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit Arab Saudi, baik karena dehidrasi, hipertensi, maupun infeksi saluran pernapasan.
Sementara itu, sejumlah jemaah masih menghadapi kendala teknis terkait penerbitan dokumen Nusuk, yang berdampak pada akses layanan selama berada di Makkah, termasuk kesulitan mendapatkan jadwal kunjungan ke Raudhah maupun mobilisasi saat puncak ibadah haji.
Timwas DPR meminta Kementerian Agama RI dan pihak muassasah segera menuntaskan kendala teknis tersebut agar tidak mengganggu kekhusyukan ibadah jemaah.
Baca juga: Komisi VIII DPR: Masalah Syarikah hingga haji nonkuota harus dievaluasi
Baca juga: Panitia siapkan skema estafet tangani lansia sakit saat puncak haji
Baca juga: Komnas Haji: Visa haji furoda tidak terbit jangan salahkan pemerintah
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Seorang calhaj asal Medan wafat di Makkah
- 35 menit lalu
Rekomendasi lain
Lirik lagu Oasis “Stand By Me” tentang dukungan saat masa sulit
- 18 September 2024
Doa Qunut saat shalat Subuh wajib atau sunnah?
- 16 Juli 2024
6 ide tema kreatif untuk acara karnaval 17 Agustus
- 30 Juli 2024
Syarat daftar nikah 2025 dari Kemenag
- 13 Februari 2025
10 merek motor listrik yang beredar Indonesia
- 11 September 2024
Asal usul Candi Cetho di lereng Gunung Lawu
- 7 November 2024
Segini modal yang harus dikeluarkan untuk buka warung Madura
- 3 November 2024
Cara upgrade OVO Premier untuk melakukan transfer ke DANA
- 19 Agustus 2024