PGI: Konflik di Papua mesti kedepankan dialog dan jalan damai

PGI: Konflik di Papua mesti kedepankan dialog dan jalan damai

  • Rabu, 28 Mei 2025 15:23 WIB
  • waktu baca 2 menit
PGI: Konflik di Papua mesti kedepankan dialog dan jalan damai
Ilustrasi: Sejumlah petugas mengevakuasi korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bandar Udara Nop Goliat, Kecamatan Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi, Papua Pegunungan, Jumat (11/4/2025). ANTARA FOTO/Humas Satgas Damai Cartenz/YU

Papua itu bagian dari Indonesia yang juga perlu didekati secara manusiawi, lebih bijaksana, dengan mengedepankan hati, dan tidak melulu dengan pendekatan keamanan

Jakarta (ANTARA) – Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) menegaskan pentingnya mengedepankan dialog dan jalan damai dalam menghadapi konflik yang selama ini terjadi di Papua.

“Kekerasan itu akan selalu melahirkan kekerasan, ini yang disebut sebagai lingkaran kekerasan. Jadi, sebagai bagian yang sama dari Warga Negara Indonesia, PGI berharap masing-masing pihak duduk bersama dan berdialog sebagai satu keluarga besar, mestinya jalan dialog dan damai itu yang dikedepankan,” kata Sekretaris Umum PGI Darwin Darmawan di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, selama ini Pemerintah Indonesia menanggapi kasus Papua merdeka dengan pendekatan militeristik dan keamanan, yang menyebabkan kasus tersebut tak kunjung selesai.

“Selama ini konflik di Papua dibalas dengan pendekatan militeristik dan keamanan, maka ini enggak akan ada habisnya,” ujar dia.

Baca juga: Legislator: Jangan korbankan guru demi ambisi politik di Papua

Menurutnya, konflik yang direspons dengan kekerasan akan memancing orang untuk bersikap keras juga. Untuk itu kehadiran PGI di Papua bertujuan memberi pesan-pesan perdamaian demi mengatasi berbagai konflik yang terjadi di wilayah tersebut.

“Papua itu bagian dari Indonesia yang juga perlu didekati secara manusiawi, lebih bijaksana, dengan mengedepankan hati, dan tidak melulu dengan pendekatan keamanan,” ucap Darwin.

Ia menekankan pentingnya pendekatan yang lebih humanis alih-alih dengan operasi militer yang selama ini justru banyak menewaskan korban sipil.

Baca juga: Pangdam XVII: Terus perkuat koordinasi Pemda di daerah rawan konflik

“Kami di PGI juga sudah merespons dengan beberapa konferensi pers, dan sudah ada sikap positif dari pemerintah dan TNI, yang kemudian tidak melanjutkan operasi ini dan sebagainya. Intinya kita terus mengupayakan untuk menyuarakan suara-suara teman-teman Papua,” tuturnya.

Sebelumnya Forum Komunikasi dan Aspirasi Anggota DPR RI dan DPD RI dari daerah Papua di MPR RI (FOR Papua MPR) juga menyarankan agar pemerintah menghentikan pendekatan keamanan dengan mengerahkan aparat TNI-Polri dalam menangani masalah konflik di Papua.

Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai mengatakan saran tersebut disampaikan setelah melihat kondisi konflik bersenjata di Papua dalam beberapa bulan terakhir. Menurut dia, pengerahan aparat di Papua belum menjadi solusi untuk menurunkan eskalasi konflik.

Baca juga: MPR sarankan pemerintah stop pengerahan aparat tangani konflik Papua

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Populer, Gempa guncang Banyuasin- Wapres pastikan IKN sesuai visi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Populer, Gempa guncang Banyuasin- Wapres pastikan IKN sesuai visi Jumat, 30 Mei 2025 06:13 WIB waktu baca 2…

    AC Milan resmi berpisah dengan pelatih Sergio Conceicao

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Italia AC Milan resmi berpisah dengan pelatih Sergio Conceicao Jumat, 30 Mei 2025 04:09 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *